Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MEGAPOLITAN]: Eggi Bantah Tuduhan Makar I Terduga Teroris Meledakkan Diri di Bekasi I Anies Ogah Tanggapi Saran Diskusi dengan Ahok

Kompas.com - 06/05/2019, 07:16 WIB
Egidius Patnistik

Editor

1. Eggi Sudjana Bantah Tuduhan Makar

Calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana tidak menghadiri panggilan kedua penyidik Polda Metro Jaya, Jumat (3/5/2019) lalu. Eggi hanya memenuhi panggilan pertamanya sepekan sebelumnya.

Sedianya, Eggi dijadwalkan diperiksa sebagai saksi terkait seruan people power yang ia ucapkan.

Kuasa Hukum Eggi, Pitra Romadoni Nasution mengatakan, kliennya telah memberikan kuasa kepadaya untuk memenuhi panggilan kedua penyidik. Menurut Pitra, kliennya telah menjawab seluruh pertanyaan yang dibutuhkan penyidik pada pemanggilan pertama.

Pitra mengatakan, seorang advokat tidak dapat dipidana atau digugat dalam menjalankan tugasnya. Eggi menyuarakan people power dalam kapasitas sebagai anggota Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menurut Pitra, kliennya menyuarakan people power bukan untuk kegiatan makar. Makna people power yang disuarakan Eggi berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu 2019.

"Yang dikatakan makar itu adalah setengah rakyat Indonesia itu bisa dikuasai atau digerakkan. Ini kan Eggi Sudjana adalah seorang sipil, bukan militer," katanya.

Bantahan serupa dilontarkan Eggi saat memenuhi panggilan pertama penyidik.

Eggi membantah perkataan people power yang ia lontarkan terkait Pemilu 2019 berkaitan dengan penghasutan untuk melakukan kegiatan makar. Menurut dia, makar terjadi jika seseorang berupaya membunuh presiden dan wakil presiden serta mengumpulkan kekuatan dari masyarakat seluruh Indonesia untuk menjatuhkan suatu pemerintahan yang sah secara konstitusi.

Lanjuta berita ini bia disimak di : Absen Panggilan Penyidik, Eggi Sudjana Bantah Makar Terkait Seruan People Power 

2. Terduga Teroris Meledakkan Diri di Kota Bekasi

Satu terduga teroris tewas setelah meledakkan diri saat hendak ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu kemarin.

"Iya, dua orang. Satu ditangkap (hidup) dan satu meledakkan diri," kata Kapolres Kota Bekasi, Kombes Indarto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Penangkapan terduga teroris di Kota Bekasi itu merupakan pengembangan pengungkapan kasus terorisme di kawasan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu lalu.

"Sebelum ditangkap dia meledakkan diri, jadi meninggal dunia," ujar Indarto.

Polisi sebelumnya mengamankan tiga terduga teroris di Kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Penggerebekan tersebut terjadi Sabtu siang. 

Siapa yang hendak disasar terduga teroris itu?

Baca lanjutan beritanya di : Satu Terduga Teroris Tewas Setelah Meledakkan Diri di Kota Bekasi 

3. Anies Ogah Tanggapi Saran Diskusi dengan Ahok

Sejumlah anak melihat sisa lumpur akibat banjir di Pasar Induk Jambu Dua, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019). Intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Bogor pada Kamis (25/4/2019) malam mengakibatkan banjir akibat luapan sungai Ciliwung yang berada di belakang pasar induk tersebut.ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH Sejumlah anak melihat sisa lumpur akibat banjir di Pasar Induk Jambu Dua, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019). Intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Bogor pada Kamis (25/4/2019) malam mengakibatkan banjir akibat luapan sungai Ciliwung yang berada di belakang pasar induk tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi saran anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta agar Anies bertemu dan mendiskusikan masalah penanganan banjir dengan mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.

"Enggak ada tanggapan," ucap Anies, Sabtu lalu, saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan bertemu Ahok.

Anies mengatakan, Pemprov DKI sudah menjalankan konsep naturalisasi sungai yang menjadi program unggulannya menanggulangi banjir. Anies meyakini hasil naturalisasi dapat dilihat pada akhir tahun ini.

Naturalisasi yang dimaksud, kata Anies, dilakukan dengan menghidupkan ekosistem sungai. Selain itu, airnya akan dijernihkan sehingga bisa menjadi habitat hewan. 

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif menyarankan Anies bertemu Ahok untuk mendiskusikan persoalan Ibu Kota, termasuk soal banjir Jakarta.

Lanjutan berita ini bisa disimak di : Anies Ogah Tanggapi Saran Diskusi dengan Ahok soal Banjir Jakarta

Bus listrik transjakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Bus listrik transjakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019)

4. Uji Coba Bus Listrik Transjakarta Menunggu STNK

Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, uji coba bus listrik masih menunggu aturan resmi dari pemerintah pusat. Aturan itu adalah terkait penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan ( STNK) dari bus yang menggunakan tenaga listrik.

"STNK itu kalau biasanya kan ada ukuran kapasitas mesinnya berapa CC, kalau ini kan enggak ada CC karena bukan volume bahan bakar tapi kapasitas daya listriknya. Nah, itu belum ada nih," kata Agung, di lokasi car free day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu.

Ia mengatakan, peraturan itu masih perlu dibincangkan oleh berbagai kementrian seperti Kementrian Keuangan yang akan mengevaluasi nilai pajak bus tersebut, Kementrian Dalam Negeri, serta Kementrian Perhubungan yang akan mengatur mengenai emisi dan KIR bus.

"Kami berharap ada peraturan pemerintah yang segera terbit. Informasinya akan ada Peraturan Presiden yang mengatur itu dan sudah disampaikan beberapa menteri akan ada Perpres. Kami berharap itu bisa terjadi," ujar dia.

Di saat yang sama, lanjut Agung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengerahkan tim untuk membentuk Peraturan Gubernur (Pergub).

Setelah dapat SNTK, kapan bus listrik itu dioperasikan? Silakan simak berita lanjutannya di : Uji Coba Bus Listrik Transjakarta Menunggu Terbitnya STNK.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com