Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Takjil di Benhil pada Hari Pertama Puasa

Kompas.com - 07/05/2019, 07:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

“Sayang kalau enggak diambil (jam istirahat kantor). Kalau diambil juga kan bisa dapat dua kali lipat,” jawab Amirul saat ditanya soal omzet yang diperoleh jika berdagang sejak siang.

Maraknya pembeli membuat sejumlah menu takjil di beberapa lapak lekas ludes. Sekitar 15 menit jelang waktu buka puasa, aktivitas berburu takjil di Benhil mulai sepi. Bukan karena minimnya pembeli, melainkan para pedagang mulai kehabisan dagangan karena telah berjualan sejak tengah hari.

Baca juga: Jauh-jauh Mengejar Sensasi Berburu Takjil di Pasar Benhil

 

Namun, ada pula beberapa pedagang yang kurang beruntung seperti Yani, pedagang es buah tadi. Dagangannya masih tersisa agak banyak ketika matahari mulai gelap.

Para pedagang pontang-panting

Waktu untuk berdagang dan menyiapkan dagangan selama sebulan Ramadhan di Benhil memang cukup ketat. Mereka harus gesit bergerak demi efisiensi waktu.

“Hari ini saya telat. Saya sampai jam setengah satu (siang),” sesal Yani yang juga menjajakan kolak, es pisang ijo, dan berbagai minuman dingin lain di samping aneka gorengan.

“Padahal sudah siap-siap dari pagi. Bikinnya malah dari semalam, motong-motong buahnya segala. Cuma tadi ada urusan jadi telat,” imbuhnya.

Wajar bila Yani menyesali keterlambatannya berdagang. Potensi laba yang dapat dikeruk pedagang takjil di Benhil sayang jika disia-siakan.

“Istimewa di sini. Barokahnya beda, entah kenapa di sini strategis saja gitu. Belanjanya sih jelas lebih banyak daripada biasa, bisa dua kalinya. Cuma, ya, alhamdulillah bisa dapatnya juga lebih dari dua kali lipat ketimbang biasa (omzetnya), belanjanya ” ucap Mega, pedagang masakan padang.

Saudara Mega yang turut membantunya melayani pembeli, Ruswandi, mengamini. Ia mengatakan, usai bubar jualan sebelum isya nanti, dia dan Mega akan segera berbagi tugas guna menyiapkan dagangan buat esok hari.

“Habis ini pulang langsung nyuci, habis itu bagi dua. Ada yang belanja langsung ke pasar, terus masak lagi,” kata Ruswandi yang mengaku belanja bahan makanan ke Pasar Induk Kramat Jati.

“Masak ada yang dari malam, ada yang pagi tergantung masak apa. Tapi kebanyakan sih mulai nyiapinnya lagi jam 5 pagi habis subuh,” ujar dia.

Setali tiga uang, Syarif yang sore itu  berjualan kue jongkong, salad buah, dan es kopi mengatakan bahwa dirinya mesti bergerilya saban malam untuk berburu bahan makanan di pasar-pasar.

“Ini kan bahannya harus fresh semua. (Bahannya) mesti cari sendiri. Salad buah, kalau buat besok disimpan terus sudah enggak segar. Kue jongkong, kelapanya harus baru, daunnya juga harus baru,” ucap Syarif yang berjualan bersama istri.

Hasil dari manajemen waktu yang diterapkan Syarif, Ruswandi, dan Mega, membuat mereka punya waktu cukup lowong buat mempersiapkan dagangan esok hari. Syarif telah melangkah pulang sebelum azan maghrib bertalu, sedangkan Ruswandi dan Mega tinggal memuat peralatan ke mobil selepas buka puasa. Sementara Yani, tampak masih berkutat dengan es buahnya yang masih tersisa sepertiga baskom.

Sampah tak jelas pengelolanya

Aktivitas dengan massa sebanyak itu tentu menimbulkan sampah. Celakanya, tak satu pun terlihat tempat sampah di Benhil selama aktivitas berburu takjil itu. Sampah pembeli maupun pedagang yang didominasi plastik, berserakan ketika lapak berdagang mulai dirapikan malam hari.

Sampah-sampah plastik berserakan selepas buka puasa di Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019). Bendungan Hilir memang terkenal sebagai salah satu lokasi berburu takjil paling populer di Ibukota.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Sampah-sampah plastik berserakan selepas buka puasa di Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019). Bendungan Hilir memang terkenal sebagai salah satu lokasi berburu takjil paling populer di Ibukota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com