JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) yang sejak Jumat (10/5/2019) siang berunjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat membubarkan diri pukul 15.30 WIB.
Mereka bubar setelah berunjuk rasa kurang lebih 2 jam. Sebelum bubar, sejumlah peserta aksi tampak kelelahan dan lesehan di jalan raya.
Sembari membubarkan massa, orator di atas mobil komando mengumandangkan selawat. Ia juga meminta massa bubar dengan tertib.
Baca juga: Pengalihan Rute Transjakarta Sore Ini Imbas Aksi di Bawaslu
Selesai berselawat, sejumlah peserta aksi menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.
Mobil komando yang membawa orator juga telah memutar ke arah Bundaran HI, dengan si orator tetap melakukan orasi dari mobil.
Namun, sekitar 20 menit berselang, sekelompok massa lain yang mengatasnamakan diri Aliansi Santri Indonesia sempat menggelar unjuk rasa tandingan.
Mereka meminta agar tidak ada lagi aksi unjuk rasa yang menuding KPU dan Bawaslu berbuat curang.
"Saya harap hentikan tendensi politik dan raih kemenangan di bulan Ramadhan. Jangan ada lagi yang menuduh curang," ucap salah seorang orator massa tandingan.
Arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin arah Monas telah kembali dibuka oleh kepolisian usai ditutup sementara beberapa saat yang lalu.
Baca juga: Demo, Aliansi Santri Indonesia: Raih Kemenangan Ramadhan, Jangan Ada yang Tuduh Curang
Bus transjakarta juga sudah dapat melintas. Meski begitu, sejumlah personel Brimob masih berjaga di sekitar Bawaslu, termasuk di Sarinah.
Untuk diketahui, massa aksi GERAK pada Jumat (10/5/2019) siang mengadakan demonstrasi menuntut Bawaslu membongkar klaim kecurangan-kecurangan yang diarahkan pada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Aksi serupa sempat dihelat Kamis (9/5/2019), tetapi massa membubarkan diri lantaran tak mengantongi izin kepolisian.