Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Demo di Depan Bawaslu Membubarkan Diri

Kompas.com - 10/05/2019, 17:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) yang sejak Jumat (10/5/2019) siang berunjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat membubarkan diri pukul 15.30 WIB.

Mereka bubar setelah berunjuk rasa kurang lebih 2 jam. Sebelum bubar, sejumlah peserta aksi tampak kelelahan dan lesehan di jalan raya.

Sembari membubarkan massa, orator di atas mobil komando mengumandangkan selawat. Ia juga meminta massa bubar dengan tertib.

Baca juga: Pengalihan Rute Transjakarta Sore Ini Imbas Aksi di Bawaslu

Selesai berselawat, sejumlah peserta aksi menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.

Mobil komando yang membawa orator juga telah memutar ke arah Bundaran HI, dengan si orator tetap melakukan orasi dari mobil.

Namun, sekitar 20 menit berselang, sekelompok massa lain yang mengatasnamakan diri Aliansi Santri Indonesia sempat menggelar unjuk rasa tandingan.

Mereka meminta agar tidak ada lagi aksi unjuk rasa yang menuding KPU dan Bawaslu berbuat curang.

"Saya harap hentikan tendensi politik dan raih kemenangan di bulan Ramadhan. Jangan ada lagi yang menuduh curang," ucap salah seorang orator massa tandingan.

Arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin arah Monas telah kembali dibuka oleh kepolisian usai ditutup sementara beberapa saat yang lalu.

Baca juga: Demo, Aliansi Santri Indonesia: Raih Kemenangan Ramadhan, Jangan Ada yang Tuduh Curang

Bus transjakarta juga sudah dapat melintas. Meski begitu, sejumlah personel Brimob masih berjaga di sekitar Bawaslu, termasuk di Sarinah.

Untuk diketahui, massa aksi GERAK pada Jumat (10/5/2019) siang mengadakan demonstrasi menuntut Bawaslu membongkar klaim kecurangan-kecurangan yang diarahkan pada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Aksi serupa sempat dihelat Kamis (9/5/2019), tetapi massa membubarkan diri lantaran tak mengantongi izin kepolisian.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com