Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Seputar Demo Massa Eggi Sudjana dan Kivlan Zen di Bawaslu

Kompas.com - 11/05/2019, 10:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Massa yang menyebut diri Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) berunjuk rasa di depan gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019) siang kemarin. 

Massa yang dimotori Eggi Sudjana dan Kivlan Zein itu mendesak Bawaslu membongkar sejumlah tudingan pelanggaran yang dialamatkan pada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin selama perhitungan suara Pemilu 2019.

Aksi unjuk rasa yang dimulai selepas shalat Jumat itu berlangsung selama kurang lebih dua jam.

Baca juga: KPU: Yang Tepat Sekarang Demonstrasi Data, Bukan Demonstrasi Massa

 

Berikut sejumlah fakta terangkum terkait aksi unjuk rasa tersebut:

1. Aksi lanjutan

Aksi unjuk rasa massa Gerak pada Jumat siang kemarin merupakan kelanjutan dari unjuk rasa serupa yang tidak berjalan mulus sehari sebelumnya lantaran tidak memiliki izin. Pada Kamis lalu, massa terpaksa bubar dari  Lapangan Banteng dan dari depan kantor Bawaslu RI karena tak mampu menunjukkan surat tanda terima pemberitahuan (STTP) ketika diminta polisi.

Pada aksi kemarin, petugas kepolisian telah memagari Bawaslu dengan kawat berduri. Hal itu dilakukan sebab sehari sebelumnya, massa berupaya merangsek ke dalam gedung Bawaslu.

2. Jumlah massa bertambah

Dibandingkan dengan massa yang berencana unjuk rasa pada Kamis, jumlah massa yang terlibat dalam unjuk rasa Jumat kemarin jauh lebih banyak.

Sebagai perbandingan, massa di depan Bawaslu pada Jumat kemarin memenuhi seluruh badan Jalan MH Thamrin ke arah Monas. Berbeda dengan hari sebelumnya, ketika mereka berada di tempat yang sama masih terisa satu lajur jalan untuk dilintasi kendaraan.

3. Berbondong dari Masjid Istiqlal

Massa yang didominasi laki-laki itu datang ke Bawaslu secara berbondong-bondong usai menunaikan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.  Mereka melalui rute Gambir-Monas-Balaikota-Patung Kuda-Thamrin.

Sebelum menghampiri Bawaslu, kebanyakan dari mereka terlebih dulu berhenti di kawasan Sarinah yang terletak di seberang Bawaslu.

Sebagian besar peserta unjuk rasa mengenakan pakaian warna putih dengan atribut berlogo ormas, seperti FPI, Laskar Pembela Islam, dan GNPF. Mereka membawa bendera-bendera merah putih dan sejumlah spanduk bertuliskan antara lain “KPU jangan curang”, “Bawaslu jangan impoten”.

4. Dijaga Brimob bersorban

Ketika massa semakin lantang melontarkan seruan kepada Bawaslu, mendadak gerbang Bawaslu dibuka. Sejumlah pasukan Brimob berseragam hitam keluar dan menambah penjagaan.

Baca juga: Massa Aksi di Bawaslu Membeludak, Jalan MH Thamrin Arah Monas Ditutup

 

Uniknya, pasukan Brimob itu mengenakan sorban dan mengenakan peci. Kemunculan mereka sontak disoraki massa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com