Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

72.389 Kendaraan Terjaring Razia, Sebagian Besar Pengendara Hanya Ditegur

Kompas.com - 13/05/2019, 13:34 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 14 hari operasi keselamatan jaya 2019 digelar, tercatat sebanyak 72.389 kendaraan terjaring razia di beberapa wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Untuk tahun ini, operasi keselamatan jaya digelar sejak 29 April-12 Mei 2019.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, tidak semua kendaraan yang terjaring razia ditilang. 

Baca juga: Catat, 10 Sasaran Utama Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2019

"Hasil giat operasi keselamatan jaya 2019 selama 14 hari, sebanyak 13.516 (kendaraan) ditilang dan 58.873 (kendaraan yang terjaring razia) hanya diberi teguran," kata Yusuf dalam keterangan tertulis, Senin (13/5/2019).

Menurut Yusuf, jenis pelanggaran lalu lintas yang paling banyak dilakukan pengendara kendaraan bermotor adalah melawan arus.

Sebanyak 2.419 kendaraan melawan arus yang terjaring razia dalam operasi tersebut.

Baca juga: Ribuan Kendaraan Terjaring Operasi Keselamatan Jaya 2019

Sementara itu, sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak melanggar lalu lintas.

"Jenis pelanggaran tertinggi adalah kendaraan sepeda motor dengan jumlah 9.152 unit," ujarnya. 

"Dilihat dari usia pelanggar, tercatat 3.618 orang berusia 26-30 tahun yang melanggar lalu lintas," kata Yusuf. 

Baca juga: Operasi Keselamatan Lalu Lintas, Polisi Juga Dirazia 

Adapun, operasi keselamatan jaya merupakan program rutin yang dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tertib berlalu lintas dan mengurangi angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com