Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pesan soal Perekrutan dan Aksi "Gangster" yang Mengatasnamakan Polri

Kompas.com - 15/05/2019, 16:06 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Informasi adanya aksi kriminal yang menyasar pengendara sebagai bagian dari proses perekrutan gangster di kawasan Jakarta dan sekitarnya tersebar di masyarakat melalui pesan WhatsApp.

Dalam pesan yang tersebar sejak Selasa (14/5/2019), disebutkan bahwa informasi berasal dari anggota Polri sehingga tentang kebenarannya tidak perlu diragukan lagi.

Namun, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membantah bahwa Polri membuat pesan yang ramai beredar di masyarakat.

Narasi yang beredar

Melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, informasi mengenai keberadaan gangster membahayakan di kawasan Jabodetabek tersebar luas.

Kelompok tersebut diinformasikan tengah melakukan proses rekruitmen anggota baru, dan mengharuskan siapa pun yang ingin menjadi anggotanya untuk melakukan tindak kekerasan di jalan raya dan membacok korbannya secara acak.

Disebutkan, sejauh ini telah jatuh 8 korban pembacokan akibat aktivitas gangster ini. Semua korban yang jatuh berasal dari pengemudi ojek online.

Meski dibacok oleh pelaku, namun kendaraan mereka tidak diambil atau dibawa pergi. Pelaku hanya menyakiti korban dan tidak melakukan tindak kriminal lain.

Informasi ini disebut berasal dari anggota Polri.

Berikut narasinya:

Nih ada info dri Tmn Polri...bahwa sanya yg bnyk merajalela bukan hanya begal...skrg ini ada gangster2 motor sedang rekrut anggota baru..dan salah satu persyaratan masuk gangster tersebut adalah dengan membacok acak siapapun yg mereka temui di jalan...mohon info di sebarluaskan agar rekan2 lebih waspada....jgn gunakan atribut diatas jam 10 mlm...gunakan pelindung tambahan di tubuh anda...krna di BSD sudah 8 korban di bacok tnpa sebab dan mtr tidak diambil...abis bacok tinggal gtu aja...8 korban semua grabike..

Perhatian:

Kepada seluruh anggota KOMUNITAS / BIKERS INDONESIA Wilayah JABODETABEK khusus nya wilayah BEKASI & JAKARTA

Bagi yg kurang berkepentingan jangan keluyuran malem gak jelas melebihi antara jam 11.00 - 04.30 pagi, dikarenakan GENGSTER sedang MERAJALELA

Jaga keselamatan diri kita & org yg kita sayangi

Sebarkan info ini semoga bermanfaat

Pesan ini di sampaikan dari kami:

#HSBC(Honda_Sonic_Batavia_Club)
#AstraHondaCare
#AstraHondaMotorIndonesia
#Honda
#OneHeart
#SalamSatuAspal
#KitaSemuaSaudara
#lanjutkan Bc
#ketemu jadi saudara
#BantuShare

Penelusuran Kompas.com

Untuk mendapatkan klarifikasi atas informasi ini, Kompas.com menghubungi Kepala Biro Penerangann Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (15/5/2019) siang.

Saat ditanyakan, Dedi membantah informasi tersebut berasal dari Polri.

“Enggak betul, sumbernya tidak bisa diklarifikasi,” kata Dedi.

Memang, di dalam pesan tersebut tidak disebutkan secara gamblang siapa anggota Polri yang menjadi pemasok informasi. Sehingga, kebenarannya pun tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Meski demikian, saat ini Jakarta memang diramaikan dengan kabar mengenai gangster yang beraksi saat malam.

Salah satunya adalah kelompok bersenjata yang beraksi di wilayah Cakung, Jakarta Timur. Mereka beraksi di Jalan Raya Tambung Rengas, Minggu (5/5/2019) lalu. Aksi itu bahkan direkam hingga menjadi viral di media sosial.

Baca juga: Viral Video Gangster Bersenjata di Cakung, Begini Cerita di Baliknya

Namun, polisi kemudian bertindak berdasarkan video yang viral itu. Sejumlah pemuda ditetapkan sebagai tersangka setelah aksinya tertangkap kamera.

Terekam di video, bukti permulaan yang cukuplah," kata Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait kepada wartawan, Senin (13/5/2019) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com