Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau C dan D Tunggu Jakpro Ajukan Izin

Kompas.com - 16/05/2019, 21:36 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jembatan yang menghubungkan dua pulau reklamasi, yakni Pulau C dan D bakal dimulai dalam waktu dekat.

Pembangunan jembatan itu tinggal menunggu pengajuan izin mendirikan prasarana (IMP) oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP).

"Proyeknya sudah mulai, Jakpro sekarang kami suruh ajukan IMP melalui PTSP," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugraha kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).

Baca juga: Gubernur DKI Tunjuk Jakpro Kelola Lahan Reklamasi Pulau C, D, dan G

Hari menyampaikan, setelah pengajuan izin rampung di PTSP, Bina Marga akan mengeluarkan rekomendasi pembangunan jembatan.

Rekomendasi tersebut mencantumkan sejumlah hal, seperti luas, panjang, dan ketebalan jembatan.

"Nanti setelah pengajuan di PTSP, nanti dari Bina Marga kita buat rekomendasi pembangunan jembatannya," kata dia.

Ia menargetkan, pembangunan jembatan penghubung Pulau C dan D ini tuntas pada akhir tahun 2019 dengan catatan Jakpro juga tak mengulur-ulur pengajuan IMP di PTSP.

Jika segalanya berjalan lancar, Hari menggaransi tidak akan mempersulit terbitnya rekomendasi.

"(Target) selesainya sih tahun ini, tetapi skedul proyek mungkin yang tahu persis Jakpro. Cuma, begitu dia sudah urus ke PTSP untuk buat IMP, langsung kita proses rekomendasi untuk pembangunan jembatannya itu," kata Hari.

Baca juga: Nelayan Dadap Merasa Dirugikan dengan Proyek Jembatan PIK 2-Pulau C

Soal anggaran, Dinas Bina Marga tidak mengeluarkan biaya sepeser pun, mengacu pada Pergub Nomor 120/2018 tentang Penugasan kepada PT Jakpro dalam Pengelolaan Tanah Hasil Reklamasi Pantai Utara Jakarta.

"Jakpro kan penugasan dari pak gubernur, mungkin dari anggarannya sendiri atau penyertaan modal saya enggak tahu. Yang jelas bukan dari Dinas (Bina Marga), kita hanya merekomendasikan IMP-nya saja," ucap Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com