Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dadap Ingin Pembangunan Jembatan PIK 2-Pulau C Distop

Kompas.com - 18/07/2018, 18:40 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Warga perkampungan nelayan Dadap, Tangerang, meminta proyek pembangunan jembatan penghubung kawasan PIK 2 dan Pulau C dihentikan sementara.

Ketua Forum Masyarakat Nelayan Kampung Baru Dadap Waisul Kurnia mengatakan, warga ingin proyek dihentikan sementara hingga pihak pengembang dan kontraktor bertemu warga guna membahas proyek itu.

"Itu sikap kami dari lama, sudah paten kami bersikap menolak berlanjutnya proyek sebelum adanya kesepakatan," kata Waisul ketika berbincang dengan Kompas.com, Rabu (18/7/2018).

Waisul menuturkan, warga sudah lama menanti pertemuan dengan pihak pengembang dan pengelola.

Pertemuan itu, kata Waisul, mesti dilakukan supaya warga mendapat kepastian soal proyek tersebut. Sebab, selama ini belum sekalipun memperoleh sosialisasi dari pihak pengembang dan kontraktor.

Baca juga: DKI Tunggu Pengembang Ajukan Izin Pembangunan Jembatan Pulau C-Dadap

"Kami cuma ingin kepastian sebenarnya proyek itu untuk apa? Kalau pun memang membangun jembatan, ingat, yang mereka gunakan adalah lahan lalu lintas masyarakat yang mencari nafkah di laut," katanya.

Waisul mengatakan, warga berencana akan mengadakan aksi damai di lokasi proyek bila proyek tetap berlanjut sebelum pihak pengembang dan kontraktor bertemu dengan warga.

"Mungkin masyarakat akan melakukan aksi damai langsung turun ke lapangan kita akan masuk meminta pertanggungjawaban mereka untuk segera melakukan pertemuan," katanya.

Proyek pembangunan jembatan penghubung kawasan PIK 2 dan Pulau C dinilai merugikan warga Kampung Dadap yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.

Pantauan Kompas.com, pembangunan tersebut masih berlangsung pada Rabu siang. Padahal Pulau C hasil reklamasi telah disegel oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Warga Dadap Mengaku Tak Dapat Sosialisasi soal Pembangunan Jembatan PIK 2-Pulau C

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com