Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Tertantang Kelola Terminal Pulogebang Setelah Menhub Ancam Ambil Alih

Kompas.com - 18/05/2019, 22:41 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, rencana Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengambil alih Terminal Pulogebang di Jakarta Timur dilihat sebagai tantangan oleh pihaknya untuk menata dan mengelola terminal itu lebih baik lagi.

Sigit menyebutkan, pihaknya akan memperbaiki dan memberikan pelayanan terbaik di Terminal Pulogebang.

"Saya pikir tantangan untuk kami semua. Kami anggap tantangan kami memberikan pelayanan terbaik dengan apa ? Dengan angkutan Lebaran 2019 jauh lebih baik dari 2018," kata Sigit saat dihubungi, Sabtu (18/5/2019).

Baca juga: Menhub Ancam Ambil Alih Terminal Pulogebang dari DKI

Ia mengakui, pihaknya memiliki sedikit masalah dengan perusahaan otobus (PO) yang berada di Terminal Pulogebang, seperti penurunan loket tiket terhadap 12 PO dari 108 PO yang ada di terminal itu.

"Jadi kami enggak tahu tapi ada laporan PO kepada Pak Menhub seperti itu. Yang ingin kami informasikan bahwa sesuai dengan izin trayek yang diterbitkan oleh Ditjen Perhubungan PO yang beroperasi di Pulogebang adalah sebanyak 108 PO. (Sebanyak) 12 PO saat ini kena penurunan loket," kata dia.

Penurunan loket dilakukan lantaran ada PO yang menjual tiket tidak sesuai harga yang ditetapkan. Hal itu  kerap kali membuat masyarakat mengeluh dan merasa dicurangi.

"Ini sudah merupakan SOP-nya terminal. Lalu kalo misalnya kami dapatkan laporan bahwa mereka tidak menurunkan penumpang di terminal tujuan," lanjutnya.

Budi Karya Sumadi telah mengancam akan mengambil alih pengelolaan Terminal Pulogebang. Hal tersebut dikemukakan Budi usai mendapat keluhan dari para operator bus yang merasa pengelolaan Terminal Pulogebang tidak maksimal.

“Saya akan kirim surat kepada (Pemprov) DKI, kalau dia (Pemprov DKI) enggak ada perbaiki, kita ambil alih,” ujar Budi, Jumat lalu.

Budi meminta para operator bus tak pindah dari Terminal Pulogebang. Pihaknya akan berupaya memperbaiki pelayanan di terminal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com