Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Demonstran di Bawaslu Buka Bersama Brimob

Kompas.com - 21/05/2019, 18:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebisingan demonstrasi di depan gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) sore mendadak sunyi ketika azan maghrib berkumandang. Waktunya berbuka puasa.

Massa yang sebelumnya berunjuk rasa langsung merapatkan barisan guna berbuka puasa bersama. Beberapa dari mereka membawa bekal gorengan dan minuman sendiri. Namun, ada pula logistik buka puasa untuk massa yang diantarkan dengan mobil, kira-kira 30 menit sebelum waktu berbuka puasa.

"Mohon pak polisi supaya dikasih akses, ini mobil logistik yang bawa makanan buat buka puasa, tolong pak polisi," kata seorang orator dari atas mobil komando.

Baca juga: Massa Demo di Bawaslu Terus Berdatangan hingga Sore
Beberapa orang kemudian tampak membagi-bagikan makanan boks beserta takjil kepada para demonstran.

Di sisi lain, para anggota Brimob juga berbuka puasa tanpa meninggalkan lokasi berjaga. Mereka berbuka puasa dengan santapan nasi boks, tepat bersandingan dengan massa aksi.

Usai berbuka puasa, massa langsung menunaikan salat maghrib berjemaah beralaskan spanduk dan kardus.

Koordinator aksi, Jumhur Hidayat turut melebur bersama massa melaksanakan shalat.

Massa yang menyebut diri Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) itu berunjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, sejak siang. Jumlah mereka bertambah banyak pada sore hari.

Mereka menuntut agar Bawaslu mendiskualifikasi pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan tuduhan kecurangan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan menyatakan, para demonstran itu seharusnya mulai meninggalkan Bawaslu pada pukul 18.00, sesuai aturan. Namun, saat ini belum diketahui kelanjutan aksi mereka.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan sempat memanggil koordinator aksi Jumhur Hidayat untuk bicara empat mata usai shalat maghrib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com