JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta aksi massa yang berunjuk rasa di gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mendirikan shalat berjamaah di depan Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Pantaua Kompas.com pada pukul 15.25 WIB, mereka mendirikan shalat ashar yang dilanjutkan shalat jenazah.
"Oke kita lanjut dengan shalat jenazah untuk mendoakan kawan-kawan kita yang gugur semalam," ucap Imam dari atas mobil komando.
Massa melaksanakan shalat dengan beralaskan koran, kardus, maupun spanduk yang dibawa.
Baca juga: PMI Sediakan Posko Pengobatan Gratis di Sekitar KPU dan Bawaslu
Mereka menggunakan baju seragam lorengnya yang dilepas untuk digunakan sebagai sajadah. TNI pun shalat di depan gedung Sarinah.
Adapun, aksi unjuk rasa terkait hasil Pemilu 2019 berlangsung pada Selasa (21/5/2019) hingga Rabu (22/5/2019).
Baca juga: Peserta Aksi di Bawaslu Mengaku Asal Sukabumi, Kapolres: Harus Cek KTP
Aksi yang awalnya damai kemudian ricuh. Perusuh merusak pagar besi di Gedung Bawasu sekitar pukul 22.00. Polisi pun bergerak membubarkan paksa mereka.
Baca juga: Pasukan TNI Datang, Demonstran di Bawaslu Tepuk Tangan
Perusuh berlarian ke arah Tanah Abang, sebagian lagi ke arah Gondangdia dan terkonsentrasi di Jalan Sabang.
Lalu, mereka mendatangi Bawaslu RI lagi dan kembali ricuh. Hingga siang ini ricuh juga terjadi di kawasan Tanah Abang dan Slipi.
Baca juga: Massa Aksi dan TNI Bahu Membahu Bereskan Besi Trotoar yang Lepas di Jatibaru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.