Obral dagangan
Oleh sebab itu, Ari memilih mengobral beberapa item busana muslim dagangannya demi memancing pembeli.
Namun, obral dagangan harus ia lakukan paling tidak sampai Lebaran meskipun berat.
Ari pun membandingkan penjualannya tahun ini dengan tahun sebelumnya atau saat berjualan di Jatibaru. Saat di Jatibaru, ia tak pernah mengobral dagangan.
"Kasih tulisan 'obral' iya, biar kelihatan murah, tetapi enggak saya kurangin (harganya). Ini saya jual biasanya Rp 150.000, jadi Rp 95.000. Jauh turunlah dibandingin tahun lalu pas masih di bawah (Jatibaru)," kata Ari.
"Kalau enggak diobral enggak bisa pulang kampung saya. Ini saja setelah diobral masih sedikit yang beli, cuma lebih banyak daripada pas awal (bulan) puasa," ucap dia lagi.
Baca juga: Keluhan Pedagang Tanah Abang: Penjualan Lebih Sepi hingga Persaingan dengan Toko Online
Berdasarkan pantauan Kompas.com, skybridge Tanah Abang hingga H-7 Lebaran cukup ramai disatroni pembeli yang umumnya datang menggunakan kereta rel listrik (KRL).
Keramaian memuncak sekitar tengah hari, atau saat arus pembeli yang baru dan telah belanja berpapasan di tempat yang sama.
Skybridge terasa makin padat lantaran beberapa pembeli memilih rehat dengan duduk berlesehan di tepi skybridge.
Para pedagang yang saat ini berjualan di skybridge Tanah Abang merupakan bekas pedagang di tepi Jalan Jatibaru Raya.
Per Desember, mereka menempati kios baru di skybridge dengan biaya sewa, setelah terdata secara resmi oleh Pemprov DKI Jakarta. Meski begitu, saat ini pedagang di tepi Jalan Jatibaru Raya juga masih membeludak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.