JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti nama Operasi Yutisi menjadi Layanan Bina Kependudukan.
Ia mengatakan tak mau lagi menggunakan istilah "operasi".
"Saya tidak mau menggunakan istilah operasi lagi, tidak operasi. Sekarang adalah pelayanan bina kependudukan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019).
Baca juga: Anies Pastikan Tak Ada Operasi Yustisi bagi Para Pendatang Baru di Jakarta
Anies mengaku tak ingin membuat Jakarta tertutup bagi pendatang dengan menggunakan istilah "operasi".
Menurut dia, siapa pun berhak mengadu nasib di Jakarta.
Pemprov DKI hanya memastikan pendatang tak akan terkatung-katung. Anies akan melanjutkan operasi yustisi dengan nama yang berbeda.
Baca juga: 78 Warga Terjaring Operasi Yustisi Kependudukan di Serpong
"Kita meminta kepada RT, RW, bila ada warga baru unutk dicatat, lapor, dan dicatat kependudukannya sehingga kita tahu siapa yang berada di Jakarta," ujarnya.
Anies meminta para pendatang datang dengan pengalaman dan keterampilan. Selain itu, ia minta mereka sudah terdaftar BPJS.
Tiap tahun, Pemprov DKI menggelar operasi yustisi atau operasi bina kependudukan usai Lebaran. Operasi ini digelar di permukiman yang biasa diramaikan pendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.