Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Less Waste Initiative Diyakini Bisa Kurangi 29 Persen Sampah

Kompas.com - 13/06/2019, 16:43 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta yakin bisa mengurangi 29 persen dari total 7.500 ton sampah Ibu Kota per hari melalui program Jakarta Less Waste Initiative.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, program tersebut menyasar pelaku usaha, khususnya restoran dan gedung perkantoran. Sebanyak 29 persen sampah Jakarta berasal dari lingkungan perkantoran dan restoran.

"Sampah dari permukiman 60 persen, dari fasilitas umum 11 persen, 29 persen dari entitas bisnis. Inilah target 29 persen itu. Ini yang kami coba dekati dengan program Jakarta Waste Less Initiative," kata Andono saat acara peluncuran program itu di JSC Hive, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: 2021, Bantargebang Diprediksi Tak Mampu Tampung Sampah Jakarta

Progam tersebut merupakan ajang adu ide dan insiatif pelaku usaha untuk mengurangi produksi sampah.

Andono menjelaskan, para pelaku usaha yang tertarik untuk terlibat dalam kegiatan mengurangi sampah bisa mendaftar di website yang telah disediakan.

Untuk pengelola gedung bisa melalui bit.ly/leswastebuilding_ind dan untuk restoran bisa melalui bit.ly/lesswasteresto_ind.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan melakukan penilaian terhadap ide dan inisiatif yang dilakukan setiap pelaku usaha. Penilaian mencankup seberapa banyak sampah yang berhasil dikurangi.

Dia mengatakan, banyak pelaku usaha yang merespon baik kompetisi itu. Hal tersebut terlihat saat sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup DKI mengundang 200 pelaku usaha untuk menyosialisasikan program tersebut.

"So far bagus (respon pelaku usaha), tapi memang masih ada ruang untuk kami tingkatkan lagi animonya," tambah dia.

Pemenang program itu akan diumumkan November 2019 dan akan mendapatkan reward yang disiapkan Pemprov DKI.

"Jadi nanti ada penghargaan rekor kompetisi dari Pak Gubernur. Itu nomar satu, yang kedua nanti ada signage (tanda) untuk para champion (pemenang) ini di lokasi (gedung atau restoran) mereka. Ada signage mereka tanda ramah lingkungan baik sebagai building atau restoran," kata dia.

Piagam ramah lingkungan tersebut diyakini Andono dapat meningkatkan daya tarik konsumen sehingga dapat meningkatkan keuntungan.

Dia berharap program tersebut bisa melibatkan banyak pelaku usaha sehingga dapat mengurangi jumlah sampah di Ibu Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com