1. Kisah Pilu Driver Ojol dan Ibunya yang Lumpuh, Tak Sadar Anak Tewas Membusuk di Samping Kamar
Rumah Sudadi di Jalan Pulo Kemuning II, RT 002/RW 014, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tampak mengeluarkan bau menyengat.
Bau busuk dapat dirasakan Kompas.com saat mendatangi rumahnya yang berada di kawasan padat penduduk itu, Rabu (3/7/2019).
Tidak hanya Kompas.com, beberapa awak media lain dan warga sekitar sudah pasti menutup hidung dan mulut dengan tangan karena mencium bau menyengat ketika lewat depan rumah Sudadi.
Bau menyengat itu ternyata datang dari jenazah Sudadi yang telah membusuk diduga sejak Sabtu (30/6/2019). Pria berusia sekitar 35 tahun ini diduga tewas karena sakit.
Saat jenazah sudah dibawa pihak kepolisian, terdapat satu pemandangan aneh. Tidak jauh dari pintu rumah, terlihat sebuah jendela terbuka setengah dekat sepeda motor.
Dari luar jendela terlihat sosok tangan yang keriput, kurus kering, dan bersender di besi teralis. Ternyata sosok tersebut adalah ibu Sudadi yang bernama Murtini.
Wanita yang berusia sekitar 75 tahun ini diketahui mengalami lumpuh dan hanya bisa terbaring di kamar.
"Sudah sekitar dua setengah tahun alami lumpuh," kata Alex Widodo selaku Ketua RT 002 RW 015 saat ditemui.
Baca selengkapnya: Kisah Pilu Driver Ojol dan Ibunya yang Lumpuh, Tak Sadar Anak Tewas Membusuk di Samping Kamar
2. Masuk Media AS New York Times, Jokowi Dianggap Penyeimbang Kuat di Tengah Pelemahan Demokrasi
Begitulah secuplik kalimat dari media Amerika Serikat (AS) The New York Times yang mengulas bagaimana terpilihnya kembali Jokowi dianggap membawa pengaruh bagi global.
Dalam ulasan jurnalis Hannah Beech serta Muktita Suhartono itu, Jokowi tidak menggunakan retorika populer dalam setiap pidatonya, melainkan membahas statistik tentang infrastruktur.
Meski begitu, kemenangan Jokowi dalam pilpres 17 April lalu dianggap sebagai penyeimbang kuat di tengah pelemahan demokrasi ataupun politik orang kuat yang mendominasi.
"Saya presiden bagi seluruh rakyat Indonesia dan demokrasi melindungi pluralisme. Pemerintahan saya adalah tentang harmoni dan menentang ekstremisme," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta itu menerangkan, Indonesia harus bergantung pada budaya yang sangat beraneka ragam dan toleran jika ingin tetap eksis.
Di periode pertamanya, dia menghabiskan waktu 10 menit untuk membahas pembangunan jalan baru sepanjang 1.770 kilometer.
Baca selengkapnya: Masuk Media AS New York Times, Jokowi Dianggap Penyeimbang Kuat di Tengah Pelemahan Demokrasi