Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan atau Kemarau, Warga Muara Baru Tetap Kekurangan Air...

Kompas.com - 08/07/2019, 07:50 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 21, RW 4, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara mengaku, kebutuhan air mereka tidak pernah terpenuhi sepanjang tahun.

Salah satu warga yang mengeluhkan hal tersebut adalah Epi (43).

"Di sini mau musim hujan, mau musim kemarau, sama aja nggak ada airnya," kata Epi saat ditemui Kompas.com, Minggu (7/7/2019).

Epi menjelaskan, karena air PAM tidak mengalir di daerahnya, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga harus membeli ke pedagang air bersih yang ada di depan gang.

Baca juga: BMKG: DKI Berpotensi Kemarau Ekstrem

Minimal, dalam sehari mereka mengeluarkan uang Rp. 15.000 untuk membeli enam derigen air bersih.

Air itu digunakan untuk memasak, mandi, mencuci dan lain-lain.

"Itu paling sedikit, kalau dihitung (pengeluaran) sebulan bisa Rp 900.000," ucapnya.

Kondisi yang sama juga diakui warga lain, Yuyun (37). Menurut dia, kekurangan pasokan air tidak hanya dialami oleh warga kurang mampu.

"Di sini mau rumah bagus kayak apa pasti kekurangan air," ujarnya.

Baca juga: Warga Muara Baru Mengeluh Sumur Mengering

Ia mengatakan, warga juga malas membangun sumur. Pasalnya, pengalaman warga lain yang membangun sumur, ternyata airnya tidak layak untuk digunakan.

"Cuma satu rumah di sini yang punya sumur airnya bagus, yang di depan sana, selebihnya asin gitu airnya, mungkin karena dekat laut," kata dia.

Marsonah (40) juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku tetap kesulitan air bersih meski musim hujan.

Ia tidak menampung air ketika hujan karena hasil tampungan dinilainya tetap tidak layak pakai.

"Karena asbesnya kotor, ada tai kucing lah ada apalah segala macem di atas sana," tuturnya.

Ia mengatakan, puluhan tahun mengalami kondisi tersebut membuat warga terbiasa dan pasrah.

"Ya siapapun yang memimpin (Jakarta) disini ya begini-begini aja dari dulu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com