Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Viral Video Pencuri di Kereta Eksekutif, Ternyata Tahun 2017

Kompas.com - 09/07/2019, 05:38 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Rekaman CCTV yang berisi video pencuri di sebuah kereta eksekutif viral di Twitter. Video ini diunggah oleh salah satu akun pada 6 Juli 2019.

Video ini ramai direspons warganet, serta dibagikan ulang.

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia Edy Kuswoyo mengatakan, video tersebut merupakan peristiwa pada 2017.

Narasi yang beredar

Hingga Senin (8/7/2019) siang, video yang diunggah salah satu akun di Twitter itu telah di-retweet lebih dari 7.000 kali dan mendapatkan likes lebih dari 4.000.

Tangkapan layar dari video viral pencurian di dalam kereta api.Twitter Tangkapan layar dari video viral pencurian di dalam kereta api.

Pada video berdurasi 1 menit 16 detik ini, pelaku pencurian terlihat berjumlah dua orang.

Salah satu pelaku mengenakan topi dan masker, sementara satu lainnya mengenakan jaket.

Pelaku mengambil barang bawaan penumpang lain yang tengah tidur, di mana posisi duduk korban berada di depan kursi mereka.

Baca juga: Viral Video Pencurian di Kereta Eksekutif, PT KAI Sebut Kejadian Tahun 2017

Saat itu malam hari, sehingga penumpang terlelap dan tak terlalu peka dengan keadaan sekitar. Hal ini memudahkan kedua pelaku menjalankan aksinya ini.

Satu pelaku yang berada di dekat jendela menjadi pengambil barang, sementara pelaku satunya mengepakkan selimutnya agar rekannya dapat mengambil tas korban.

Dalam suara di rekaman tersebut, terdengar jika pelaku mencuri laptop.

Penelusuran Kompas.com

Setelah dikonfirmasi kepada PT KAI, diketahui peristiwa dalam video ini terjadi pada 24 Agustus 2017 lalu.

"Itu kejadian sudah lama banget. Tahun 2017. Pelakunya juga langsung ditangkap," kata VP Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edy Kuswoyo saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/7/2019) sore.

Edy mengatakan, saat itu pelaku melakukan aksinya di gerbong 3 KA Purwojaya relasi Gambir-Cilacap.

"Pelaku ditangkap di kereta, kemudian di periksa di Stasiun Purwokerto, dan diserahkan ke pihak berwajib (kepolisian setempat)," ujar Edy.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 24 Agustus 2017, pelaku berprofesi sebagai sopir tembak angkot di wilayah Jakarta Timur.

Saat itu, petugas mengamankan barang bukti berupa KTP dan SIM palsu, dua buah obeng, dan sepuluh buah chip kartu memori yang diduga milik para korban.

Disebutkan, pelaku membawa tiga buah buku folio yang dimsukkan ke tas korban, sebagai pengganti laptop yang dicuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com