Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER MEGAPOL - Kisah Ahok dan Pedagang Kerak Telor hingga 17 Stasiun Baru LRT

Kompas.com - 10/07/2019, 09:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Lapangan Banteng, Jakarta Pusat setelah tak lagi menjadi orang nomor satu di DKI mendapat sorotan dari para pembaca rubrik Megapolitan Kompas.com kemarin, Selasa (9/7/2019).

Di Lapangan Banteng, Ahok bertemu dengan pedagang kerak telor yang ternyata pernah mengenalnya dulu. Percakapan antara mantan gubernur dan si pedagang pun menarik untuk disimak.

Di luar aktivitas Ahok, berita yang juga mendapat sorotan cukup beragam mulai dari perkembangan LRT Jabodebek hingga pengancam Jokowi yang menikah dalam rutan.

Berikut rangkuman berita dari isu-isu terhangat sepanjang kemarin di rubrik Megapolitan Kompas.com.

 

1. Ahok dan pedagang kerak telor

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diberi kerak telor oleh seorang pedagang saat berkunjung ke Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Hal itu diketahui dari vlog berjudul "Pertama Kali ke Lapangan Banteng" yang diunggah di akun Youtube "Panggil Saya BTP", Selasa (9/7/2019).

Pedagang itu memberikan kerak telor kepada Ahok sebagai ungkapan terima kasih karena pernah diberangkatkan ke Maroko.
"Mau memberi kerak telor. Waktu zamannya Pak Ahok menjadi gubernur, saya pernah diberangkatkan ke Maroko," kata pedagang itu dalam vlog Ahok.

Baca juga: Kepada Ahok, Pedagang Kerak Telor Curhat Tak Diberi Tempat Dagang di Lapangan Banteng

Selain tiket gratis, pedagang itu juga mengaku mendapat uang makan Rp 1 juta per hari.

Ahok mulanya tidak ingat. Pedagang itu kemudian menjelaskan bahwa ia berdagang di Casablanca, kota di Maroko.

"Oh waktu ada acara itu, buat acara makan ya," kata Ahok.

"Iya, acara makan di Casablanca," jawab pedagang itu.

Ahok pun mempromosikan usaha kerak telor si bapak pedagang itu dalam akun Youtube miliknya.

 

2. Pengancam Jokowi menikah di dalam rutan

Tersangka yang mengancam memenggal kepala Presiden Joko Widodo, HS (25), melangsungkan pernikahan dengan seorang perempuan berinisial AA di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya pada Rabu (3/7/2019).

HS telah mengajukan surat izin pernikahan kepada penyidik pada 10 Juni 2019.

Baca juga: Pria yang Ancam Penggal Jokowi Tetap Bahagia meski Menikah di Penjara

Pernikahan HS dihadiri perwakilan keluarga dari kedua belah pihak dan pihak KUA Kecamatan Kebayoran Baru. Setelah melangsungkan pernikahan, HS diberi kesempatan terlebih dahulu untuk berbincang-bincang dengan keluarganya sebelum dibawa kembali ke dalam tahanan.

HS kini mendekam rutan Polda Metro Jaya setelah ditangkap di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 12 Mei lalu.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com