Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar Kebon Sirih Bakal Dijaga Satpol PP, Tak Boleh Lagi Diduduki Pencari Suaka

Kompas.com - 11/07/2019, 20:48 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, bakal terus dijaga Satpol PP, setelah para pencari suaka yang menduduki trotoar itu dipindahkan ke Lapangan Eks Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.

Pelaksana harian Gubernur DKI Jakarta Saefullah mengatakan, para pencari suaka itu tidak boleh lagi menduduki trotoar di sana.

"Pak Wali Kota Jakarta Pusat harus menjaga lokasi ini. Begitu nanti (para pencari suaka) sudah dipindah, jangan sampai ada lagi. Nanti ya Satpol PP (yang menjaga trotoar)," ujar Saefullah di Jalan Kebon Sirih, Kamis (11/7/2019).

Saefullah menyampaikan, para pencari suaka yang menetap di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) makin bertambah banyak tiap harinya.

Baca juga: Pemprov DKI Beri Bantuan Makanan untuk Pencari Suaka Selama Sepekan

Karena itu, atas permintaan UNHCR, Pemprov DKI memindahkan mereka ke Lapangan Eks Kodim. Pemprov DKI juga tidak ingin semakin banyak pencari suaka yang mengokupasi trotoar karena hal itu melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Hari ini bertambah, makanya kita enggak mau ini terus bertambah," kata Saefullah.

Pada hari ini, Pemprov DKI memindahkan para pencari suaka yang sudah berhari-hari menetap di trotoar Jalan Kebon Sirih ke Lapangan Eks Kodim di Kalideres.

Lokasinya dekat Rumah Detensi Imigrasi Kalideres yang selama ini menjadi tempat penampungan para pencari suaka.

Para pencari suaka itu akan tinggal di tenda-tenda yang disiapkan Pemprov DKI.

Pemprov DKI juga menyiapkan mandi, cuci, dan kakus (MCK) serta memberi bantuan makanan untuk para pencari suaka selama sepekan.

Adapun para pencari suaka menetap di trotoar Jalan Kebon Sirih untuk meminta bantuan dan jaminan perlindungan dari UNHCR. Mereka juga berharap UNHCR memberikan tempat tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com