Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Korban Kebakaran Tebet Sekolah, Ngambek Tidak Punya Seragam hingga Bantuan Trauma Healing

Kompas.com - 16/07/2019, 09:53 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa Sekolah Dasar Negeri Manggarai 05, Tebet, Jakarta Selatan nampak antusias menjalani hari pertama masuk sekolah, Senin (15/7/2019).

Terlebih bagi 168 siswa yang jadi korban kebakaran di Kampung Bali Matraman, Manggarai, tidak jauh dari lokasi sekolah.

Ada yang diantarkan orangtua, ada yang datang sendiri. Namun, mayoritas mereka diantar oleh orangtua.

Wajah riang sambil terburu-buru masuk sekolah terlihat jelas ketika Kompas.com sampai di depan pintu gerbang sekolah.

Hal tersebut menggambarkan semangat mereka walaupun musibah kebakaran baru saja menimpa pada Rabu (10/7/2019) lalu.

Dapat baju baru

Seragam mereka putih bersih, tampak seperti baru. Mereka yang menjadi korban kebakaran mendapat bantuan baju sekolah baru dari pemerintah untuk menggantikan seragam yang ludes dilalap api.

"Alhamdulillah dapat seragam baru. Ini bantuan ngambil dari posko kemarin," ujar salah satu orangtua murid ketika menggandeng anaknya masuk sekolah.

Menurut dia, putranya bersemangat masuk sekolah meski musibah baru saja menimpa mereka.

Selain baju, siswa korban kebakaran juga mendapat bantuan berupa alat tulis dan buku. Sejumlah orangtua juga masih menunggu mendapatkan bantuan seragam lain, yakni seragam pramuka.

Baca juga: Lucunya Hari Pertama Sekolah, Saat Orangtua Rebutan Kursi hingga Duduk di Kelas

Orangtua lainnya, Sri, juga merasakan hal yang sama. Dia mendapatkan bantuan baju seragam dan alat tulis untuk keperluan sekolah anaknya. Namun, Sri mengaku belum mendapatkan sepatu.

"Dari semalam sudah dapat baju buku tas, tapi belum dapat sepatu. Nanti katanya mau dicariin sepatu. Mau didaftarin dulu ukuran sepatunya biar dicari," ucap dia.

Ngambek karena tidak dapat sepatu

Kepala Sekolah SDN 05 Manggarai Rokhani mengatakan, ada beberapa siswa yang sempat tidak mau sekolah di hari pertama.

Anak-anak tersebut ada yang ngambek karena tidak kebagian seragam dan sepatu sekolah dari bantuan pemerintah.

"Ada beberapa anak korban kebakaran yang ngambek enggak mau sekolah, takut katanya," ujar Rokhani di SDN 05 Manggarai.

Rokhani memaklumi kondisi tersebut dan tetap mengimbau siswanya untuk datang. Nantinya, pihak sekolah bersangkutan akan mencarikan seragam dan sepatu baru bagi siswa tersebut.

Alhasil, siswa tersebut pun mau masuk sekolah.

"Kita dari kemarin sudah mengkondisikan ya. Yang seragamnya belum ada, terus enggak pakai sepatu enggak apa-apa," kata Rokhani.

Akan beri trauma healing bagi siswa korban kebakaran

Rokhani mengatakan, jika diperlukan perlakuan khusus untuk menangani siswa yang jadi korban kebakaran, maka pihaknya akan memberikan kegiatan khusus bagi mereka yang membutuhkan.

"Ada (kegiatan  khusus) terutama kita akan hibur melalui kegiatan-kegiatan kesenian lah. Supaya anak enggak trauma" ucap dia.

Kegiatan tersebut akan diberlakukan besok karena di hari pertama masuk sekolah saat ini, para siswa hanya melakukan perkenalan kelas dan guru.

Baca juga: Siswa yang Jadi Korban Kebakaran di SDN 05 Manggarai Akan Dapat Trauma Healing

Selain mengadakan kegiatan kesenian, pihak guru akan memberi motivasi dan semangat di setiap kesempatan saat bersama dengan siswa.

"Kita beri motivasi ayo yang rumahnya kebakaran enggak usah nangis, enggak usah sedih, tetap semangat kesekolah, belajar, kan buku-buku juga disiapkan oleh sekolah," ucap dia.

Namun, pihaknya belum berencana memanggil pihak psikolog untuk memberikan terapi khusus kepada siswa agar tidak trauma. Langkah tersebut akan dilakukan pihak sekolah tergantung dengan kondisi siswa tersebut.

Satu padu berikan bantuan kepada siswa

Rokhani mengaku mendapat bantuan dari Suku Dinas Pendidikan Dasar 1 dan 2 Jakarta Selatan berupa pakaian dan alat tulis bagi siswa yang jadi korban kebakaran.

Namun, bantuan tersebut dirasa kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa yang jadi korban.

Rokhani mengimbau para orangtua murid yang tidak terkena dampak kebakaran untuk memberikan sumbangan berupa uang.

Sumbangan tersebut nantinya akan diberikan kepada murid yang terkena dampak kebakaran untuk keperluan sekolah.

"Tadi sudah saya umumkan bagi siswa siswi yang tidak terkena kebakaran tadi saya umumkan agar memberikan bantuan. Besok mulai hari Selasa anak-anak membawa bantuan berupa uang," ucap dia.

Baca juga: Wali Murid SDN 05 Manggarai Diimbau Beri Sumbangan untuk Siswa Korban Kebakaran di Tebet

Pihaknya akan mengelola uang tersebut dan memenuhi setiap kebutuhan sekolah yang tidak dimiliki anak yang jadi korban kebakaran.

"Nanti (sumbangan) berupa uang nanti kita kelola yang dibutuhkan apa? Jadi nanti orangtua murid korban kebakaran ini orangtuanya kita panggil," tambah dia.

Para orangtua juga bisa menyumbangkan pakaian seragam. Namun, diimbau agar tidak menyumbangkan pakaian bekas.

"Maksud saya jangan baju bekas, karena kemarin pengalaman baju bekas kan banyak itu, Enggak dibutuhkan lagi. Kalau baju sekolah baru seperti pramuka atau apa kita terima kasih,"  ucap dia.

Rokhani berharap dengan upaya ini, semangat belajar pada siswa bisa terjaga dengan baik. Jangan sampai keterbatasan fasilitas yang mereka alami karena kebakaran tempo hari dapat mengurangi semangat mereka menimba ilmu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com