"Waktu itu saya masih bekerja sebagai tenaga ahli Komisi B DPRD DKI Jakarta bidang perekonomian," kata pria kelahiran Jakarta ini.
Studi dilakukan dua bulan lamanya. Ia juga mengukur jarak tempuh dengan bersepeda dari ujung timur sampai barat Jakarta, dapat ditempuh selama satu jam 50 menit.
Hasil studi inilah menjadi parameter menentukan tarif pengiriman paket kurir sepeda.
Ada dua jenis layanan pengiriman, yakni paket VIP minimal Rp 50.000, satu hari sampai dan paket VVIP Rp 100.000-Rp 200.000 barang dikirim dalam dua jam sampai.
Memang agak mahal, tapi tarif kurir sepeda di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan dengan jasa kurir sepeda di luar negeri, seperti Eropa dan Amerika Serikat, yang mencapai 70 Euro per paket.
Efektivitas kerja kurir sepeda sudah diuji, dari sisi kecepatan dan biaya yang dikeluarkan. Satu kurir sepeda sama dengan 30 kurir sepeda motor dalam menjalankan tugas.
Pada 2013, kemunculan perdana jasa kurir sepeda yang dipelopori WMS mendapat respons positif.
Saat itu, media sosial yang mulai bermunculan memudahkan Hendi mempromosikan usaha barunya. Dari dua menjadi 15 kurir sepeda.
Ditambah lagi kemunculan usaha toko daring kecil-kecilan di Jakarta pada 2014 menjadi masa panen bagi para kurir sepeda.
Sehari mereka bisa mengirimkan 30-40 paket per hari dengan upah yang lumayan bisa ditabung untuk biaya pendidikan.
Terpukul promo ojek daring
Akan tetapi pada 2015, ketika bisnis ojek daring muncul, kurir sepeda pun terpukul oleh promosi layanan antarjemput para kurir sepeda motor.
Dengan harga miring, banyak pelanggan UMKM beralih meninggalkan kurir sepeda.
"Kami benar-benar terpukul, pesanan turun 90 persen, pelanggan tersisa hanya benar-benar punya visi misi yang sama mengampanyekan ramah lingkungan," kata Hendi.
Hendi percaya bahwa promo layanan ojek daring tidak akan bertahan lama. Strategi pemasaran tersebut hanya mampu bertahan satu tahun, lalu harga kembali normal. Saat itu, pelanggan yang tadinya berpaling mulai beralih.
Pengalaman hampir terancam gulung tikar justru mendorong Hendi untuk mengembangkan keterampilan para kurir sepeda agar bisa bertahan di tengah ketatnya persaiangan usaha.
Apalagi, mereka bekerja sebagai kurir identik dengan pendidikannya rendah.
Walau berpendidikan rendah, berprofesi sebagai kurir yang dijalani bukan sembarang pekerjaan.
Mereka mengemban misi sebagai pekerja ramah lingkungan, mengurangi polusi, dan kemacetan Jakarta.
"Kami kurir bukan sembarang kurir, kami mengampanyekan 'go green'," katanya.
Wadah organisasi
Profesi kurir sepeda juga memiliki wadah organisasi, baik di tingkat internasional maupun nasional.
Westbike Messenger Service juga memelopori terbentuknya Indonesia Bike Messenger Association (IBMA).