Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Terima Surat Pencabutan Laporan dari Garuda Indonesia

Kompas.com - 19/07/2019, 13:14 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisan belum menerima surat pencabutan laporan terkait kasus pencemaran baik yang menyebut Youtuber Rius Vernandes dan Elwiyana Monica sebagai terlapor.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno Hatta, AKP Alexander Yurikho mengatakan, pelapor kasus itu atas nama Adhiyta Mahendru.

"Secara resmi belum ke Satuan Reskrim Polresta Bandara Soetto," kata Alex melalui pesan singkat, Jumat (19/7/2019) siang.

Namun ia mengatakan, jika  permasalahan itu telah diselesaikan kedua belah pihak secara kekeluargaan, pihaknya akan menunggu pencabutan secara resmi laporan oleh pelapor.

Baca juga: Cerita Hotman Paris Damaikan Garuda Indonesia dan Youtuber Rius Vernandes

"Monggo, ditunggu untuk dibuat menjadi resmi di Mako Polresta Bandara Soetta," kata dia.

Sebelumnya, pengacara Hotman Paris mengaku sudah menyelesaikan secara kekeluargaan permasalahan antara Garuda Indonesia dengan Rius dan Elwiyana.

Hotman mengatakan, awalnya ia diminta Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Askhara untuk menjadi pengacara Garuda. Namun, Hotman menolak. 

"Saya bilang, untuk jadi kuasa hukum saya belum siap. Tapi untuk jadi mediator untuk cepat mengusahakan perdamaian, saya bersedia walaupun tidak dibayar," ujar Hotman kepada Kompas.com.

Hotman menilai kasus itu kurang elok untuk dilanjutkan. Apalagi, Garuda Indinesia merupakan maskapai besar milik bangsa Indonesia. Ari pun sepakat dengan rencana Hotman untuk berdamai.

Baca juga: Bos Garuda: Saya Terbuka Terhadap Kritik

 Akhirnya, Hotman dan manajemen Garuda Indonesia melakukan pertemuan untuk membahas rencana mediasi. Pihak Garuda Indonesia menghubungi Rius dan disambut positif. 

Pertemuann itu membuahkan perjanjian perdamaian yang ditulis tangan dan didiktekan Hotman. Kesepakatan tersebut ditandatanganin kedua belah pihak.

Dengan adanya perjanjian damai tersebut, masalah hukum antara keduanya selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com