BEKASI, KOMPAS.com - Saefudin (54) dan Hani (70), buruh tani serabutan asal Tasikmalaya, Jawa Barat, menabung selama 19 tahun untuk bisa naik haji. Mimpi mereka akan segera terwujud. Sabtu (20/7/2019) besok mereka terbang ke Tanah Suci.
Dalam upaya yang panjang itu, mereka mengaku pernah dicemooh tetangga setelah mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji pada tahun 2012. Pekerjaan mereka sebagai buruh tani serabutan membuat sejumlah tetangga menggunjingkan mereka.
"Ya, bisa dibilang kami blangsak (berantakan) di kampung mah. Dicaci-maki tak kuat diceritain," ujar Saefudin sambil menunduk dan menutup wajahnya dengan tangan saat ditemui Kompas.com di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jumat (19/7/2019).
Baca juga: Buruh Tani dari Tasikmalaya Berangkat Haji Setelah 19 Tahun Menabung
"Jadi enggak percaya tetangga kalau kami naik haji, pekerjaan cuma gitu kok naik haji," ujarnya.
Saefudin dan Hani mengaku sudah mulai menabung untuk menunaikan ibadah haji sejak tahun 2000. Mereka menyisihkan penghasilan dari kerja serabutan mereka. Mereka biasanya membersihkan kebun milik orang lain di Tasikmalaya.
"Tergantung dapatnya. Kerja bebersih kebun juga sewaktu-waktu. Bisa menyisihkan Rp 10.000-20.000 per hari," ujar Saefudin dalam bahasa Sunda.
Dua belas tahun berselang, Saefudin dan Hani akhirnya mendaftarkan diri untuk mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji.
Beberapa tetangganya bahkan sempat bergunjing bahwa Saefudin dan Hani memperoleh biaya naik haji dari sumber-sumber yang tidak jelas. Pergunjingan tersebut bertahan bertahun-tahun hingga mereka akhinya diumumkan bakal masuk rombongan jemaah haji yang berangkat pada tahun ini.
"Pas sudah mau berangkat, enggak lagi. Sudah percaya," kata Saefudin.
Sejumlah tetangganya kemudian malah memberi dukungan kepada Saefudin dan Hani ketika mengetahui mereka berdua benar-benar akan terbang ke Tanah Suci.
"Tetangga ngasih jagung, ngasih kelapa untuk kami makan. Kami cuma berharap, 'Ya Allah, mudah-mudah pengorbanan ini bisa membawa saya ke Tanah Suci'. Kami makan apa saja yang ada di depan mata," ujar Hani.
Demi menambah dana untuk menutup biaya pelunasan biaya naik haji, Saefudin menjual salah satu kebunnya.
"Ada kebun luasnya ya enggak seberapa jadi dijual saja. Enggak mahal, Rp 4 jutaan," kata Saefudin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.