Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Syamsul, Pengemudi Go-Jek yang Viral karena Berikan Jaketnya untuk Tunawisma

Kompas.com - 22/07/2019, 11:49 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbuat baik dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Salah satunya dilakukan pengemudi Go-Jek bernama Syamsul.

Ia berbuat baik dengan memberikan jaketnya kepada seorang tunawisma di kawasan Melawai, Jakarta Selatan.

Aksinya tersebut direkam oleh seorang warganet dan disebarkan di akun media sosial Twitter @senengdipeluk.

Unggahan tersebut mendapat respons positif dari warganet. Hingga Senin (22/7/2019), unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 47.000 kali.

"My faith in humanity has been restored. Bapak ini menolong remaja laki-laki yg duduk sendirian di tepi jalan tanpa busana sama sekali, memberikan, dan memakaikan jaketnya juga kepada remaja tersebut. @gojekindonesia Bapak ini adalah pahlawan, semoga pihak Gojek berkenan memberi apresiasi," bunyi keterangan dari unggahan tersebut.

Kompas.com berkesempatan berbincang melalui sambungan telepon dengan Syamsul, Senin pagi. Syamsul bercerita bahwa ia tidak pernah menyangka aksi kebaikannya itu bisa viral di media sosial.

Ia menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (18/7/2019) siang di perempatan Melawai, Jakarta Selatan.

"(Kejadian) itu terjadi hari Kamis siang. Saya juga kaget kok bisa viral begitu. Saya benar-benar niatnya untuk berbuat baik, enggak ada niat untuk dijadikan viral," kata Syamsul.

Syamsul mengatakan, dirinya merasa iba melihat tunawisma laki-laki yang usianya diperkirakan 10-15 tahun itu sedang tidak mengenakan pakaian apa pun. Kala itu, ia teringat anak kembarnya yang berusia 14 tahun.

"Dia telanjang, jadi saya kasihan saja. Saya berpikir bagaimana dia tidur kalau kedinginan, kalau hujan bagaimana, dan kasihan juga kalau digigit nyamuk. Makanya, saya mendatangi dia untuk memberikan jaket itu," ujar Syamsul.

Sebelum memberikan jaket, Syamsul sempat berbincang dengan tunawisma tersebut.

"Saya bertanya ke dia 'Sudah makan belum? Orangtua kamu di mana? Mau enggak kalau saya beri kamu baju'," kata Syamsul.

"Terus dia jawab 'Belum makan, Pak. Saya mau kalau diberi baju, Pak'," lanjut Syamsul menirukan suara tunawisma tersebut.

Syamsul pun memberikan sedikit uang tunai kepada sang tunawisma dan memberikan sebuah jaketnya. Ia mengaku selalu membawa dua jaket saat bekerja sebagai pengemudi Go-Jek.

"Saya juga bilang kalau dia jangan duduk di pinggir jalan, itu membahayakan. Saya juga bilang dia harus makan. Saya benar-benar tulus melakukannya, jadi enggak menyangka bakal viral begini," ujar Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com