Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos Seleksi, 220 Warga Pilih Unit Rusunami DP 0 Rupiah dan Ajukan Kredit

Kompas.com - 28/07/2019, 17:24 WIB
Nursita Sari,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 220 warga telah memilih unit hunian Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Klapa Village di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, dengan down payment (DP) 0 rupiah, Sabtu (27/7/2019).

Mereka juga mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) di rusunami tersebut ke Bank DKI.

Kepala Unit Fasilitasi Pemilikan Rumah Sejahtera DKI Jakarta Dzikran Kurniawan mengatakan, para pendaftar itu sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi administrasi untuk membeli Rusunami Klapa Village.

"Tercatat 220 orang pendaftar yang lolos verifikasi persyaratan administrasi hadir memenuhi undangan dan mengajukan formulir permohonan KPR DP 0 rupiah di lokasi Rusunami Klapa Village," ujar Dzikran dalam siaran pers, Minggu (28/7/2019).

Baca juga: Rusunami DP Rp 0 Punya Fasilitas Taman hingga Layanan Transjakarta

Menurut Dzikran, antusiasme warga cukup tinggi. Selain warga yang sudah lolos seleksi administrasi, ada pula warga yang baru mendaftar untuk membeli unit Rusunami Klapa Village.

"Dari daftar hadir di lokasi, terdapat 233 orang, karena ada juga beberapa warga yang tidak termasuk dalam daftar undangan, namun tertarik ingin mendaftar. Mereka tetap dilayani dengan baik, diberikan informasi tentang program ini, kami catat nama dan data kontaknya untuk nanti kabari jika ada pendaftaran baru," kata Dizkran.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 1.790 orang lolos seleksi administrasi untuk membeli Rusunami Klapa Village.

Para pendaftar yang lolos seleksi administrasi berhak mengajukan kredit kepemilikan Rusunami Klapa Village ke Bank DKI. Mereka diminta untuk melengkapi berkas permohonan pengajuan kredit dan memilih unit hunian mulai 27 Juli sampai 4 Agustus 2019.

Proses kredit diperkirakan memakan waktu sekitar dua pekan.

Dengan demikian, Bank DKI kemungkinan mengumumkan permohonan KPR warga yang  disetujui pada pertengahan atau akhir Agustus 2019.

Rusunami Klapa Village juga direncanakan mulai dihuni pada Agustus 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com