Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kali Bahagia yang Dipenuhi Sampah, Pengairan Sawah Warga Menghitam

Kompas.com - 29/07/2019, 17:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengairan sawah-sawah milik warga yang berasal dari Kali Busa atau Kali Bahagia, Kelurahan Babelan Kota, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi menghitam.

Fenomena ini diduga merupakan imbas dari Kali Bahagia yang dipenuhi sampah plastik sampai sepanjang 2 kilometer.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (29/7/2019) sore, lahan luas berupa sawah dan rawa-rawa di balik Kali Bahagia mengeluarkan aroma tak sedap. Tanaman padi menancap di sawah yang berlumpur hitam. Entok, soang, dan kambing hilir-mudik di tepinya.

Di sekitar lahan luas itu, berderet rumah-rumah warga yang diduga merupakan bangunan liar berbekal surat pemanfaatan lahan sementara yang dikeluarkan Kementerian PUPR selaku pemilik lahan.

Baca juga: Sampah di Kali Bahagia Bekasi Diperkirakan Capai 400 Ton

Rudi, salah satu petani, menyebut bahwa tercemarnya pengairan ke sawahnya tak berdampak buruk bagi kualitas padi yang ia tanam.

"Bagus-bagus saja, enggak pengaruh. Tetap bening dia berasnya," ujar Rudi kepada Kompas.com, Senin.

Pendapat Rudi diamini oleh Sumaryati yang juga menggarap sawah di depan rumahnya.

"Tetap enak, kecuali kalau dari kali banjir karena mampet sama sampah. Kalau banjir, padinya pada rebah, jadi bontok. Enggak putih lagi berasnya," kata Sumaryati.

Masalahnya, tak jauh dari lahan persawahan itu, endapan sampah plastik sudah begitu parah membendung aliran Kali Bahagia.

Baca juga: Staf Luhut Tinjau Kali Bahagia di Bekasi yang Tertutup Sampah Plastik

Beberapa ayam hitam bahkan dengan leluasa seliweran di atas tumpukan sampah anorganik rumah tangga tersebut.

Akibatnya, pada puncak musim hujan, banjir pasti meluap dari Kali Bahagia.

Di puncak musim hujan, banjir bisa merendam sekolah hingga 3-4 kali sebulan.

"Hujan 2 jam, kering 2 hari. Jadi kalau sudah begitu, libur 2-3 hari, karena sekolah terendam. Hujan lagi, banjir lagi, libur lagi," ujar Sekretaris Kelurahan Bahagia, Mawardi, yang wilayahnya juga dilintasi kali tersebut.

Saat ini, sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer aliran Kali Busa atau Kali Bahagia tertutup sampah dari berbagai jenis anorganik rumah tangga mulai dari styrofoam, kantong, dan botol plastik. Aroma tak sedap menyeruak dari kali yang tak terlihat aliran airnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com