Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pulau Kepulauan Seribu Tercemar Minyak Mentah Diduga dari Pertamina

Kompas.com - 30/07/2019, 14:07 WIB
Nursita Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Limbah minyak atau pek yang diduga berasal dari tumpahan minyak mentah PT Pertamina di perairan utara Karawang telah mencapai lima pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.

Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Sengketa Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rusliyanto mengatakan, lima pulau itu yakni Pulau Untung Jawa, Pulau Ayer, Pulau Bidadari, Pulau Kelor, dan Pulau Rambut.

Sebaran pek itu diketahui setelah Dinas Lingkungan Hidup dan beberapa instansi lainnya mengecek ke lokasi-lokasi tersebut.

"Terdapat ceceran pek yang diduga dari kebocoran pipa minyak Pertamina anjungan lepas Pantai Karawang. Ceceran pek ditemukan di lokasi bibir pantai Pulau Untung Jawa, Pulau Ayer, Pulau Bidadari, Pulau Kelor," ujar Rusliyanto saat dihubungi, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Walhi: Tumpahan Minyak Mentah Pertamina Sampai di Kepulauan Seribu

Saat ini, jajaran Pemprov DKI Jakarta membersihkan pek di pulau-pulau tersebut. Pemprov DKI sudah mulai membersihkan pek di Pulau Untung Jawa dan Pulau Rambut.

"Sampai Senin, 29 Juli 2019, pek yang terkumpul di Pulau Untung Jawa dan Rambut sekitar 1.000 karung. Yang sudah dibawa dan dimusnahkan oleh Pertamina 475 karung," kata dia.

Meskipun demikian, Rusliyanto menyebut Pemprov DKI tidak bisa langsung menuduh limbah pek itu berasal dari tumpahan minyak mentah PT Pertamina.

Pemprov DKI masih menunggu hasil uji sampel yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca juga: Nelayan Ikut Bersihkan Laut Karawang dari Tumpahan Minyak Pertamina

"Kami belum bisa menuduh sumber pencemar akibat dari kebocoran pipa milik Pertamina. KLHK hari Sabtu yang lalu mengambil contoh pek untuk dilakukan uji finger print untuk memastikan bahwa jenis minyaknya sama milik Pertamina atau bukan," ucap Rusliyanto.

Kebocoran minyak dan gelembung gas di sekitar anjungan lepas pantai YYA, blok Minyak dan Gas Offshore North West Java (ONWJ) PT Pertamina yang terletak sekitar dua kilometer dari Pantai Utara Jawa, Kerawang, Jawa Barat, terjadi pada Kamis (18/7/2019).

Limbah minyak mentah itu mengotori sejumlah pantai di Karawang hingga Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Beberapa pantai di Karawang yang terdampak di antaranya Pantai Tanjungpakis, Pantai Sedari, Pantai Pisangan, Samudera Baru, Pantai Pelangi.

Selain itu, terdapat tujuh desa di lima kecamatan yang terdampak tumpahan minyak tersebut.

Tumpahan itu juga mengakibatkan ditutupnya sejumlah tempat wisata pantai dan menurunnya tangkapan nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com