Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Lempar Tanggung Jawab Aparat soal Sampah Kali Bahagia

Kompas.com - 02/08/2019, 06:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com – Sejumlah pejabat Pemerintah Kabuten Bekasi, Jawa Barat, saling melempar tanggung jawab ketika lautan sampah di Kali Bahagia di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi jadi sorotan berbagai media beberapa hari ke belakang.

Sampah-sampah di Kali Bahagia itu diperkirakan membentang hingga 2 kilometer, dengan ketebalan 80-100 centimeter, dan bobot menembus 400 ton.

Awalnya, tidak ada pihak di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi yang menyatakan bertanggung jawab atau akan segera menangani sampah-sampah itu. Ketika ditanya wartawan, semuanya menghindar dan menyatakan itu bukan tanggung jawabnya tetapi tanggung jawab pihak lain.

Baca juga: Petugas Tercebur, Aksi Keroyok Sampah di Kali Bahagia Besok Gunakan Perahu

 

Padahal, persoalan sampah itu harusnya dianggap mendesak oleh pemerintah. Kali Bahagia selalu jadi momok bagi warga, kontras dengan nama kali itu. Mereka kebanjiran di musim hujan, dirisak nyamuk di musim kemarau. Jika banjir, sekolah-sekolah kerap libur, warga juga keluar-masuk rumah sakit karena terkena demam berdarah.

Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi, instansi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah di kabupaten seluas 1.200 kilometer persegi itu, sempat mengoper bola panas soal sampah itu ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi pada hari-hari awal sorotan media mengarah ke Kali Bahagia.

"Kita bicara masalah tupoksi dulu ya. Intinya, tupoksi untuk menangani sampah di sungai ada di Dinas PUPR. Saya menunggu koordinasi permintaan dari PUPR untuk masalah pengangkutan (sampah). Nama kegiatannya normalisasi kali. Kalau dilihat, di sana harusnya diurus oleh bidang Sumber Daya Air, kepala bidangnya Pak Chaidir," ujar Kabid Kebersihan Dinas LH Kabupaten Bekasi Dodi Agus Supriyanto, saat dihubungi, Senin (29/7/2019) siang lalu.

"Kami siap sepanjang diminta. Kan camat belum kirim surat, desa belum kirim surat, PUPR belum kirim surat. Maksud saya, cobalah aparat setempat berkoordinasi, lalu camat manggil kami, mengundang," kata Dodi.

Dihubungi terpisah, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir justru mengembalikan persoalan itu kepada Dinas Lingkungan Hidup.

"Masalah sampah kan (tupoksinya) ada di Dinas Lingkungan Hidup," ujar Chaidir via telepon kepada Kompas.com, pada Senin itu.

Chaidir menyebutkan, jajarannya hanya berperan soal normalisasi aliran kali, seperti penurapan, pengerukan lumpur, dan kegiatan sejenisnya. Hal itu, menurut Chaidir, sama sekali tak berkaitan dengan tutupan sampah yang mengambang di permukaan kali.

"Kami bukan normalisasi sampah. Kaitannya dengan tanggul, gulma. Sifatnya bukan untuk mengangkat sampah," kata dia.

Pemerintah pusat turun

Beruntung, Staf Bidang Jejaring Inovasi Pelayanan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Syamsul Akbar turun ke Kali Bahagia pada Senin itu. 

Sampah yang memenuhi Kali Bahagia atau Kali Busa di Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi dibersihkan, Kamis (1/8/2019).
Vitorio Mantalean Sampah yang memenuhi Kali Bahagia atau Kali Busa di Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi dibersihkan, Kamis (1/8/2019).

"Langsung Pak Deputi menugaskan kami memantau dan mencari masalah apa sehingga terjadi hal ini. Kami mencari solusi, kalau bisa secepatnya diselesaikan. Kalau tidak, dampaknya panjang. Setiap ada berita sampah, itu terus untuk kita cepat tindak lanjuti untuk diselesaikan cepat. Kita tahu, sampah hal yang tidak menarik sama sekali buat wisatawan dan masyarakat setempat," ujar Syamsul, selepas rapat mendadak dengan unsur Kelurahan Bahagia.

Dalam kunjungannya, Syamsul menyusuri sekitar 200 meter Kali Bahagia yang dipenuhi sampah anorganik rumah tangga. Ia pun berencana mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Dinas LH dan PUPR, Satpol PP, sampai Perum Jasa Tirta (PJT) II selaku pengelola lahan di sekitar Kali Bahagia.

Baca juga: BERITA FOTO: Berton-ton Sampah di Kali Bahagia Diangkut

"Sesegera mungkin. Kita mau kita gerak cepat," tutupnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com