Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik dari Sampah Sumur Batu Ditaksir Mampu Aliri 2.000 Rumah Tangga

Kompas.com - 02/08/2019, 13:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi ditargetkan resmi beroperasi Desember mendatang. PLTSa Sumur Batu akan membakar sampah rumah tangga, kemudian menjual listrik yang dihasilkan ke PLN untuk disalurkan ke masyarakat.

Namun, untuk awal pengoperasian, listrik yang dihasilkan PLTSa Sumur Batu belum terlalu besar.

"Cuma 1,5 megawatt. Jadi, kemungkinan (bisa mengalirkan listrik ke) 2.000 rumah tanggalah," ujar Amir Rosidin, Direktur Regional Jawa Bagian Tengah PLN kepada wartawan, Jumat (2/8/2019) selepas meninjau uji coba mesin PLTSa Sumur Batu.

Baca juga: Pemkot Bekasi Optimistis PLTSa Sumur Batu Beroperasi 2020

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengakui bahwa kapasitas listrik yang dihasilkan dari PLTSa Sumur Batu masih jauh dari cukup. Secara bertahap, kata Tri, pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meminta agar kapasitas itu dikembangkan.

"1,5 megawatt itu menghabiskan sampah 120 ton per hari. Sementara Pak Luhut minta, Bekasi harus ke skala yang besar, karena memang jumlah sampah kita 1.700-1.800 ton per hari," kata Tri.

"Jadi, kalau kami  punya hanya bisa menghabiskan 120 ton, ya (harusnya) punya 15 mesin seperti ini. Hanya Pak Menko mintanya satu tapi gede. Nah, itu bisa menyelesaikan (sampah Bekasi)," ujar dia.

Berbagai kendala memang menghambat progres PLTSa Sumur Batu sejak pertama digarap pada 2016. Enam bulan jelang target operasi Desember 2019, PLTSa Sumur Batu masih perlu menjalani serangkaian tes.

Baca juga: PLTSa Sumur Batu Bekasi Uji Coba Mesin Pembangkit

 

Komisaris Utama PT Nusa Wijaya Abadi (NSA) Tedi Sujayanto selaku pengembang PLTSa Sumur Batumengakui bahwa saat ini mesin pembangkit listrik tenaga sampah di Sumur Batu belum sempurna. Padahal, akhir 2019 atau awal 2020 nanti, Bekasi melalui PLTSa Sumur Batu ditargetkan jadi kota pertama di Indonesia bersama Surabaya yang mampu menghasilkan listrik dari tenaga sampah.

"Sempurna ya belum. Kami harus dapat PPA (power purchase agreement atau kontrak jual-beli listrik) dulu baru bisa hubungkan (listrik) ke jaringan, ada peralatan yang harus dipasang," jelas Tedi.

"Itu masih nanti, pengujiannya baru sesuai peraturan Kemeterian ESDM. Habis itu PPA, konek ke jaringan, baru uji coba lagi oleh lembaga tertentu yang terdaftar sebagai rekanan PLN," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com