Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Banten, Lima Rumah di Puncak Bogor Rusak

Kompas.com - 02/08/2019, 22:58 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak lima rumah di kawasan Puncak, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengalami kerusakan setelah daerah itu diguncang gempa magnitudo 7,4 yang berpusat di Banten, Jumat (2/8/2019) malam.

Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Megamendung, Iwan Relawan, mengatakan, lima rumah tersebut tersebar di Desa Kuta dan Sukamanah dengan kerusakan beragam, mulai dari ambruk bagian atap, hingga jebol bagian dinding.

"Ambrolnya tembok maupun genting warga terjadi sekitar pukul 19.20 WIB, seiringan dengan gempa. Kebanyakan tembok jebol dan genting rubuh. Bagian atap juga bolong-bolong akibat gempa yang terjadi," katanya saat dihubungi di Bogor, Jumat malam, seperti dikutip Antara.

Baca juga: Terdampak Gempa Banten, Warga DKI Bisa Hubungi 112

Ia memaparkan lima rumah itu milik Caspit dan Dedi Saipul, warga Kampung Pakancilan, Desa Kuta.

Sedangkan di Desa Sukamanah milik Lim dan Gandi warga Kampung Pasir Muncang, serta milik Fatmawati, warga Kampung Munjul.

Pihaknya bersama unsur TNI-Polri sudah melakukan penanganan di beberapa wilayah terdampak gempa.

Baca juga: Gempa Banten Terasa di Jakarta, Gubernur Anies dan PNS Balai Kota Berlarian Keluar Gedung

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul gempa bumi pada Jumat, pukul 19.03 WIB, dengan pusat gempa di 147 km barat daya Sumur, Banten dengan kedalaman 10 km.

Dari situs inatews.bmkg.go.id sejumlah daerah yang dimintai untuk waspada, antara lain di sebagian Banten, Bengkulu , Jawa Barat dan Lampung.

Namun, peringatan dini tsunami tersebut telah diakhiri beberapa waktu kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com