Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi 1.000 Masker, Langkah Kecil demi Tingkatkan Kesadaran Polusi Udara Jakarta

Kompas.com - 04/08/2019, 09:57 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas pendaki gunung Slow Adventure Indonesia atau lebih dikenal dengan Slowventure Indonesia menggelar Aksi 1.000 masker dengan membagikan masker kepada para pengunjung car free day (CFD) di Dukuh Atas, Jakarta.

"Kami lagi bagi-bagi masker buat nyadarin akan bahaya polusi di Jakarta," kata Ryan yang merupakan wakil ketua komunitas tersebut, sembari membagikan masker di sekitar Jalan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (4/8/2019).

Seperti dikutip Antaranews, Ryan mengatakan, kualitas udara di Jakarta saat ini sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Berada di Urutan Kedua Kategori Tidak Sehat

Karena itu, Ryan dan sembilan orang lain yang tergabung dalam komunitas tersebut ingin membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya polusi udara yang menurut dia dapat menimbulkan penyakit pernapasan.

"Sangat bahaya polusi bagi kesehatan. Jadi kami ambil langkah kecil ini dulu," katanya lagi.

Ryan mengatakan masker-masker tersebut diperoleh dari donatur setelah ia dan teman-temannya mengumumkan rencana aksi tersebut di media sosial.

Baca juga: Soal Instruksi Anies Atasi Polusi Udara Jakarta, Ini Tanggapan Greenpeace Indonesia

Masker-masker tersebut dibagikan secara gratis kepada pengunjung di car free day, dan sekitar 200 masker telah habis dibagikan hanya dalam waktu sekitar satu jam.

Ryan mengatakan Aksi 1.000 masker di car free day adalah untuk yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya juga membagi-bagikan masker di lampu merah sekitar Ragunan dan Pancoran.

Setelah Aksi 1.000 Masker tersebut, komunitas Slowventure Indonesia juga berencana untuk melakukan aksi menanam 1.000 pohon di Kali Ciliwung, Jakarta.

Baca juga: Sandiaga Apresiasi Anies Terbitkan Instruksi Atasi Polusi Udara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com