Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks, Registrasi Tarif Reduksi KA Hanya Bisa Dilakukan September 2019

Kompas.com - 15/08/2019, 14:44 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar registrasi tarif reduksi bagi beberapa calon penumpang Kereta Api yang harus dilakukan maksimal pada bulan September tersebar luas di masyarakat melalui aplikasi WhatsApp.

Menanggapi hal itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan klarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar.

Seperti diketahui, tarif reduksi diberikan kepada calon penumpang lanjut usia (lansia), TNI, Polri, LVRI, dan wartawan.

Pesan berantai itu menyebutkan, jika registrasi dilakukan setelah bulan September, maka diskon tarif kereta tak berlaku lagi.

Baca juga: KAI Terapkan Sistem Baru Tiket Reduksi Mulai Agustus 2019

Bunyi pesannya sebagai berikut:

"Buat penumpang Lansia, TNI-Polri dan LVRI jika tidak registrasi di Stasiun setelah bulan September 2019 maka tidak diberikan lagi diskon tarif kereta api. Ayo cepet-cepet registrasi ke Stasiun, sebarkan pesan ini. Indahnya berbagi"

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasinal V Purwokerto Supriyanto menegaskan, kabar tersebut tidak benar.

"Kami konfirmasikan bahwa info tersebut adalah hoaks atau berita bohong," kata Supriyanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/8/2019) siang.

Supriyanto menambahkan, registrasi tarif reduksi ini dapat dilakukan kapanpun tanpa batasan waktu.

"Kalau pas rencana mau naik kereta dan beli tiket saja sekalian registrasi. Tidak harus bulan ini. Registrasi (tarif reduksi) tidak ada batasan waktu," ujar dia.

Klarifikasi juga disampaikan PT KAI melalui akun resmi Twitternya, @KAI121.

Kendati demikian, penumpang yang masuk kategori tarif reduksi ini tetap harus melakukan registrasi dan hanya dilakukan satu kali.

Kebijakan pemberian potongan harga tiket berlaku mulai 1 September 2019.

Registrasi sudah dapat dilakukan di customer service stasiun atau loket stasiun yang melayani perjalanan jarak jauh.

Baca juga: Tarif Reduksi Kereta Api: Registrasi Tak Ada Batas waktu, Syarat hingga Besaran Potongan Harga

Berikut daftar calon penumpang tarif reduksi yang memerlukan registrasi:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com