Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesedihan Ibunda Korban Tabrak Lari yang Tak Bisa Penuhi Permintaan Terakhir Anaknya

Kompas.com - 15/08/2019, 15:33 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebelum menjadi korban tabrak lari, Ryan Saputra sempat mengajukan permintaan yang tidak biasa kepada ibunya, Atmi. Atmi mengatakan anaknya meminta dia untuk menemaninya sekolah di SDN Lengkong Wetan 1, Selasa (13/8/2019).

"Kalau malam itu enggak ada firasat apa-apa. Cuma saat berangkat sekolah itu Ian (Ryan) bilang kalau dia minta ditemenin di sekolah jangan ditinggal pulang," kata Atmi saat ditemui di rumahnya Jalan Kali Putih, Tangerang Selatan, Kamis (15/8/2019).

Namun Atmi menganggap permintaan anak ketiganya tersebut hanya sebuah candaan. Sebab Ryan memang anak yang humoris dan suka bercanda.

"Dia minta hari itu saja temenin sampai pulang sekolah. Tapi kan saya enggak tahu kalau itu menjadi pertemuan terakhir saya. Kalau tahu ya saya enggak pulang," kata dia.

Baca juga: Polisi Buru Sopir Truk yang Tabrak Bocah hingga Tewas

Kejadian tak biasa lain yang dialami Atmi adalah jam pulang sekolah Ryan yang berbeda.

Menurut Atmi, Ryan yang biasanya pulang siang justru pulang lebih cepat. Akibatnya dia tidak sempat menjemput.

"Biasanya berangkat pulang sama saya. Tapi kemarin tumben pulang lebih cepet. Abis itu main, pulang minta uang main lagi, tapi enggak pulang-pulang lagi. Enggak tahunya kena musibah," katanya.

Seperti diketahui, seorang anak kecil bernama Ryan Saputra menjadi korban tabrak lari di Jalan Lengkong Karya Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (13/8/2019).

Korban menghembuskan nafas terakhir dengan luka serius pada sebagian tubuhnya.

Sampai saat ini, pihak Kepolisian Tangerang Selatan masih melakukan penyelidikan untuk menemukan pengendara mobil yang tak bertanggung jawab tersebut.

Baca juga: Warga Sebut Kendaraan Kerap Melintas Kecang di Lokasi Tabrak Lari Korban Bocah Warga Serpong

Pertemuan terakhir

Atmi tidak pernah menyangka hari itu menjadi pertemuan terakhirnya dengan Ryan.

Di sebuah rumah petakan, Atmi bercerita sebelum mengalami kecelakaan, putra ketiganya yang berusia 9 tahun itu meminta uang Rp 5.000 untuk jajan.

"Awal pulang sekolah main, terus pulang minta duit Rp 5.000,-, kemudian main lagi mau mancing katanya. Tapi saya tungguin sampai sore belum pulang," kata Atmi.

Tepat pukul 15.00 WIB, Atmi mendapatkan kabar tentang keramaian di jembatan Jalan Lengkong Karya pinggir danau. Kabar yang didapat keluarga, bocah dengan menggunakan pakaian putih dan celana jeans tak sadarkan diri setelah mengalami kecelakaan tabrak lari.

Mengigat pakaian putranya saat meminta uang juga berwarna putih, tangis Atmi langsung pecah.

Air matanya berlinang saat mengenang kembali anaknya.

"Ciri-ciri yang disebutkan warga, sama anak saya sama. Saya nangis tapi kata warga belum tentu anak saya. Pas dikasih lihat foto ya benar anak saya. Saya gak nyangka itu menjadi hari terakhir ketemu," paparnya sambil mengusap air mata.

Kini, Atmi tak kuasa jika mengingat kejadian dua hari lalu yang dialami Ryan. Dengan tatapan mata yang kosong dan menggelengkan kepala, Atmi hanya bisa pasrah. Pasalnya, tak ada ada tanggung jawab dari pihak pengendara yang menabrak anaknya hingga tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com