Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Tergerus, Rumah Warga di Pinggir Kali Ciliwung Miring

Kompas.com - 16/08/2019, 12:18 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan yang ditempati Pierre (36) di kawasan jalan Manggarai Selatan, Jakarta, nampak miring dan rapuh.

Bagian belakang bangunan yang ada di pinggir kali miring karena tanahnya terkiris aliran air di kali Ciliwung.

Aliran air semakin deras menabrak tanah di rumahnya karena warga bantaran kali yang ada di seberang, yakni jalan Tanah Rendah, Kecamatan Kampung Melayu, Jatinegara melebarkan lahannya dengan tumpukan karung berisi bebatuan.

Baca juga: Rumah-rumah Makin Menjamur di Bantaran Kali Ciliwung, Apa Kata Anies?

Akibat pelebaran lahan atau reklamasi itu, kondisi kali semakin menyempit dan aliran air semakin deras menabrak tanah yang ditempati Pierre.

Bagian belakang bangunan yang ditempati Pierre sudah miring sejak lama.

Bagian belakang bangunan yang ditempati Pierre miring karena tanahnya terkikis derasnya alirna air kali Ciliwung, Jumat (16/8/2019)KOMPAS.COM/WALDA MARISON Bagian belakang bangunan yang ditempati Pierre miring karena tanahnya terkikis derasnya alirna air kali Ciliwung, Jumat (16/8/2019)

Dari pantauan Kompas.com, halaman yang luasnya sekitar 2 x 3 meter ini hanya ditempat beberapa pot bunga.

Bagian bawah bangunan nampak kopong dan hanya ditahan beberapa tiang.

Baca juga: 4 Fakta Warga Bikin Reklamasi di Bantaran Kali Ciliwung

Bagian bawah halaman kosong karena beberapa kali tanah tergerus akibat terkikis derasnya aliran air kali Ciliwung.

"Saya 2012 baru datang di situ sudah miring. Jadi mungkin sebelum 2012 sudah lama miring.  Jadi makin kesini makin parah. Sebelumnya nggak seterasa kemarin lah," ujar dia saat dihubungi, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Normalisasi Ciliwung, DKI Siapkan Rp 150 M untuk Bebaskan 118 Bidang Tanah

Dia mengatakan, halaman belakang semakin miring beberapa bulan terakhir. Akibatnya, halaman belakang bangunan tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi.

"Tadinya kita sempat pakai untuk nempatin beberapa barang. Sama ada yang tidur juga karena sebelahnya kan ada ruangan, ada kamar. Nah, itu mulai dikosongin karena takut jatuh," ujarnya.

Dia berharap, pemerintah setempat bisa segera mengambil tindakan terkait reklamasi ilegal tersebut sebelum bangunanya rubuh akibat tanah yang mulai terkikis air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com