JAKARTA, KOMPAS.com - Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) resmi tidak beroperasi pada Senin (19/8/2019).
Bioskop ini adalah salah satu bioskop legenda yang pernah diresmikan oleh Ali Sadikin pada tahun 1968 saat dirinya menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Namun, karena ada revitalisasi TIM, bioskop legendaris ini pun ditutup.
Berikut fakta-fakta terkait bioskop TIM yang ditutup:
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/7/2019) lalu.
Ini merupakan upaya untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai pusat kebudayaan dunia, termasuk gedung bioskop XXI yang bersebelahan dengan gedung teater Graha Bakti Budaya.
Berhentinya bioskop ini disebabkan masa kontrak yang tak diperpanjang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pengelola Taman Ismail Marzuki per Juli ini.
Berhentinya opersional bioskop ini membuat karyawan bioskop bergotong royong membereskan bioskop.
Beberapa orang di antaranya mengangkut barang, seperti kursi, meja, layar, karpet, CCTV atau kamera pengintai.
Baca juga: Melihat Suasana XXI TIM yang Resmi Ditutup Hari Ini...
Meski tak megetahui ke mana barang yang telah dibereskan akan dipindah, mereka tetap menjalankan tugas untuk mengangkut barang-barang bioskop itu ke dalam mobil pick up.
"Dipindah-pindahin barangnya ke bioskop lain. Doakan saja supaya penutupannya tidak lama, " kata Ahmad Sofyan, pengelola TIM, Senin.
Setelah usai membereskan bioskop, karyawan XXI TIM nantinya akan dipindah ke sejumlah bioskop lainnya yang berada di Jakarta.
Pria yang telah bekerja selama puluhan tahun ini mengaku menyayangkan XXI TIM tak beroperasi lagi.
Menurut dia, bioskop ini sering bekerja sama dengan pusat kebudayaan TIM.
"Apalagi rumah karyawannya pasti masih di sekitar wilayah Cikini. Kalau pemindahan begini kita harus adaptasi lagi, kenalan lagi dengan orang baru," kata Ahmad.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.