Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Komikus Panji Koming Dwi Koen...

Kompas.com - 23/08/2019, 08:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penulis komik Panji Koming, Dwi Koendoro meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan pada Kamis (22/8/2019), pukul 03.14 WIB.

Dwi Koen mengembuskan napas terakhir di usia 78 tahun.

Semasa hidupnya seniman asal Banjar, Jawa Barat ini banyak membuat karya yang begitu dikenang. Salah satunya Panji Koming yang tayang di Koran Kompas.

Panji Koming singkatan dari "Koran Minggu" itu adalah komik strip ciptaan Dwi Koen yang secara berkala diterbitkan pada surat kabar Kompas edisi Minggu sejak 14 Oktober 1979.

Dwi Koen tutup usia setelah sebelumnya menjalani perawatan karena sakit stroke yang dideritanya sejak lama.

Kabar terakhir, kondisi kesehatan seniman kawakan ini menurun usai terjatuh saat sedang berolahraga di depan rumahnya di Jalan Cucur Barat V, Bintaro, Tangerang Selatan.

Baca juga: Dwi Koen, Pencipta Panji Koming Kompas Minggu Meninggal Dunia

"Sebelum Idul Adha itu bapak sedang olahraga di depan, terjatuh. Dari situ kesehatannya mulai terus menurun. Dan terakhir satu hari sebelum meninggal kami bawa ke rumah sakit," kata W Ichwandiardono, anak kedua mendiang Dwi Koen, Kamis (22/8/2019) kemarin.

Selain memiliki riwayat sakit stroke, Dwi Koen juga memiliki penyakit lain. Dwi Koen juga harus menjalani perawatan karena paru-parunya.

"Jadi memang setelah terjatuh itu semua menurun. Jantung melemah dan kesadaran menurun," kata Ichwandiardono.

Ichwandiardono mengatakan, tidak ada firasat apa pun yang ia rasakan sebelum Dwi Koen meninggal.

Namun, yang Ichwandiardono ingat pada saat berkumpul bersama keluarga, sang ayah menggenggam tangan ketiga anaknya.

"Bapak itu setelah terkena stroke itu susah komunikasi kasih memang biasanya lebih banyak gerak tubuh pokoknya bapak kalau ketemu kita dengan tangannya memegang erat," katanya.

Minta anak-anaknya teruskan komik Panji Koming

Genggaman erat tangan Dwi Koen kepada ketiga anaknya seolah memiliki tanda. Ichwandiardono saat itu mengartikan kalau sang ayah meminta untuk meneruskan karya-karyanya, tak terkecuali komik Panji Koming.

"Intinya sih dia kalau ketemu kami dengan tangannya memegang erat menandakan saya harus terus meneruskan karya dia jangan pernah berhenti untuk berkarya," kata Ichwandiardono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com