Selain komik Panji Koming, Dwi Koen banyak melahirkan karya-karya lain. Bahkan namanya sudah tidak asing lagi di kalangan komikus.
Bagi Ichwandiardono, warisan itulah yang akan dijaga dan akan dilanjutkan dari ketiga anaknya.
Baca juga: Anak Dwi Koen Bertekad Teruskan Komik Panji Koming
"Jangan hilang legacy yang sudah dibangun bapak saya. Jadi saya bertiga dengan dua saudara saya akan meneruskan panji Koming," sambungnya.
Menurut Ichwandiardono sebelum Dwi Koen meninggal, ia dan kedua saudaranya mencoba membuat komik Panji Koming. Hasil karya mereka saat itu diberikan kepada sang Ayah untuk dikoreksi.
"Pesan bapak tidak boleh ada yang berubah. Jadi harus seperti Panji Koming sebelum-sebelumnya. Tidak boleh menghentikan, jadi kita menegaskan harus meneruskan," pungkasnya.
Dwi Koen panutan komikus muda
Dengan meninggalnya sosok Dwi Koen meninggalkan cerita tersendiri bagi Komikus Muhammad 'Mice' Misrad. Dia yang pernah berkarya bersama di Harian Kompas, memiliki sangat kehilangan dengan meninggalnya Dwi Koen.
Baginya, sosok Dwi Koen merupakan orangtua sekaligus guru di dunia komikus. Ia kerap memberikan masuk-masukan positif dan santun kepada komikus muda.
"Almarhum adalah sosok guru dimata saya. Panutan saya. Tentu kita semua sangat kehilangan betul sosok Dwi Koen," kata Mice dirumah duka.
Baca juga: Komikus Mice: Dwi Koen Mengkritik dengan Santun
Mice yang mengidolakan Dwi Koen kerap menyimpan karya-karyanya, salah satunya komik strip Panji Koming yang terbit di Harian Kompas setiap minggu.
"Saya lupa dari tahun berapa yang pasti karyanya khususnya Panji Koming saya kliping dan saya simpan sampai sekarang. Sekali-sekali saya buka buat menginspirasikan saya," pungkasnya.
Dwi Koen sosok yang humoris
Selain sebagai seniman yang kaya dengan karya-karyanya, Dwi Koen juga dikenal sebagai sosok kepribadian yang lucu.
Sosok yang kerap bergurau itu dikenang betul oleh saudarnya, Darwin. Baginya, Dwi Koen merupakan sosok selalu dapat membuat orang yang ada didekatnya tertawa.
"Kalau sosoknya sih orangnya baik yah. Orangnya humoris," kata Darwin dirumah duka jalan Cucur Barat V, Bintaro, Tangerang Selatan.
Baca juga: Di Mata Saudara, Sosok Mendiang Dwi Koen Dikenal Humoris
Darwin sendiri yang jarang bertemu dengan almarhum begitu mengenangnya. Biasanya mereka dapat berjumpa di kala pertemuan keluarga dalam hari-hari besar.
"Sepupu saya almarhum itu. Sebenarnya (yang sering bertemu) istri saya, kalau saya jarang bertemu almarhum. Paling seperti momen Lebaran," katanya.
Dwi Koen telah meninggal dunia, namun karya-karyanya akan tetap dikenang.
Selamat jalan Dwi Koen...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.