Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Komikus Panji Koming Dwi Koen...

Kompas.com - 23/08/2019, 08:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Selain komik Panji Koming, Dwi Koen banyak melahirkan karya-karya lain. Bahkan namanya sudah tidak asing lagi di kalangan komikus.

Bagi Ichwandiardono, warisan itulah yang akan dijaga dan akan dilanjutkan dari ketiga anaknya.

Baca juga: Anak Dwi Koen Bertekad Teruskan Komik Panji Koming

"Jangan hilang legacy yang sudah dibangun bapak saya. Jadi saya bertiga dengan dua saudara saya akan meneruskan panji Koming," sambungnya.

Menurut Ichwandiardono sebelum Dwi Koen meninggal, ia dan kedua saudaranya mencoba membuat komik Panji Koming. Hasil karya mereka saat itu diberikan kepada sang Ayah untuk dikoreksi.

"Pesan bapak tidak boleh ada yang berubah. Jadi harus seperti Panji Koming sebelum-sebelumnya. Tidak boleh menghentikan, jadi kita menegaskan harus meneruskan," pungkasnya.

Dwi Koen panutan komikus muda

Dengan meninggalnya sosok Dwi Koen meninggalkan cerita tersendiri bagi Komikus Muhammad 'Mice' Misrad. Dia yang pernah berkarya bersama di Harian Kompas, memiliki sangat kehilangan dengan meninggalnya Dwi Koen.

Baginya, sosok Dwi Koen merupakan orangtua sekaligus guru di dunia komikus. Ia kerap memberikan masuk-masukan positif dan santun kepada komikus muda.

"Almarhum adalah sosok guru dimata saya. Panutan saya. Tentu kita semua sangat kehilangan betul sosok Dwi Koen," kata Mice dirumah duka.

Baca juga: Komikus Mice: Dwi Koen Mengkritik dengan Santun

Mice yang mengidolakan Dwi Koen kerap menyimpan karya-karyanya, salah satunya komik strip Panji Koming yang terbit di Harian Kompas setiap minggu.

"Saya lupa dari tahun berapa yang pasti karyanya khususnya Panji Koming saya kliping dan saya simpan sampai sekarang. Sekali-sekali saya buka buat menginspirasikan saya," pungkasnya.

Dwi Koen sosok yang humoris

Selain sebagai seniman yang kaya dengan karya-karyanya, Dwi Koen juga dikenal sebagai sosok kepribadian yang lucu.

Sosok yang kerap bergurau itu dikenang betul oleh saudarnya, Darwin. Baginya, Dwi Koen merupakan sosok selalu dapat membuat orang yang ada didekatnya tertawa.

"Kalau sosoknya sih orangnya baik yah. Orangnya humoris," kata Darwin dirumah duka jalan Cucur Barat V, Bintaro, Tangerang Selatan.

Baca juga: Di Mata Saudara, Sosok Mendiang Dwi Koen Dikenal Humoris

Darwin sendiri yang jarang bertemu dengan almarhum begitu mengenangnya. Biasanya mereka dapat berjumpa di kala pertemuan keluarga dalam hari-hari besar.

"Sepupu saya almarhum itu. Sebenarnya (yang sering bertemu) istri saya, kalau saya jarang bertemu almarhum. Paling seperti momen Lebaran," katanya.

Dwi Koen telah meninggal dunia, namun karya-karyanya akan tetap dikenang.

Selamat jalan Dwi Koen...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com