TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Suasana duka menyelimuti rumah kediaman Dwi Koendoro di jalan Cucur Barat V, Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (22/8/2019).
Seniman sekaligus penulis komik Panji Koming itu mengembuskan napas terakhir di rumah sakit Premier Bintaro.
Dwi Koen meninggal setelah mengalami stroke yang dideritanya sejak lama. Terakhir, Dwi mengalami jatuh saat berolahraga di depan rumahnya.
W Ichwandiardono, anak kedua dari kedua dari mendiang Dwi Koen mengatakan, pascajatuh kondisi kesehatan ayahnya mulai menurun. Sebelum Dwi meninggal, Ichwan dan keluarga menerima pesan penting. Apakah itu?
Baca juga: Komikus Mice: Dwi Koen Mengkritik dengan Santun
"Jangan hilang legacy yang sudah dibangun bapak saya. Jadi saya bertiga dengan dua saudara saya akan meneruskan Panji Koming," katanya.
Sejauh ini Dwi Komang sendiri banyak melahirkan karya-karya yang terbaik. Salah satu diciptakannya yakni Panji Koming pada Harian Kompas Mingguan sejak tahun 1979.
Komik tersebut banyak melakukan kritik sosial kepada kehidupan yang terjadi di Indonesia. Menurut Ichwandiardono dengan berbicara melalui gestur tubuh menandakan Dwi Koen memberikan pesan untuk kalau anak-anaknya harus tetap berkarya.
Baca juga: Kenangan Komikus Mice atas Sosok Dwi Koen
"Intinya sih dia kalau ketemu kita dengan tangannya memegang erat menandakan saya harus terus meneruskan karya dia jangan pernah berhenti untuk berkarya," paparnya.
Dwi Koen mengembuskan napas terakhir di usia 78 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga orang anak dan lima orang cucu.
Rencananya Dwi Koen akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Kamis (22/8/2019) pukul 15.15 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.