Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngerinya Melintasi Jembatan Reyot Penghubung Depok dan Jakarta Selatan

Kompas.com - 27/08/2019, 05:20 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan gantung di Jalan Gardu, Serengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan terus bergoyang ketika tertiup angin. Bentuknya begitu rapuh, tua, dan kusam.

Jembatan yang menghubungkan Jakarta Selatan dengan Depok ini memakai bahan seng, bambu, dan tali besi yang sudah karat.

Sekilas, orang bakal takut untuk melintas. Pasalnya, jembatan yang rapuh itu pasti akan bergoyang ketika dilintasi.

Kompas.com sempat mencoba melewati jembatan itu. Saat masuk ke langkah pertama, suara seng dan bambu yang jadi alas jembatan terdengar jelas.

"Ngek, ngek, ngek," begitu bunyinya ketika alasnya diinjak.

Terlihat ada beberapa bagian bambu bolong yang ditutupi seng seadanya.

Beberapa seng yang menutup bambu juga ada yang bolong sehingga penyeberang bisa melihat air sungai.

Selain tali sling yang sudah kendur, warga juga memasang jaring seadanya di pinggir jembatan.

Menuju ketengah, jembatan mulai bergoyang ke kanan, ke kiri. Tidak mau menyelesaikan perjalanan, Kompas.com akhirnya kembali ke pinggir.

Namun dari belakang, warga bernama Syafei (56) melenggang santai berjalan di atas jembatan.

"Nih saya jalan nih," kata dia, Senin (26/8/2019).

Jembatan kembali bergoyang seperti tadi, namun Syafei nampak tidak takut.

Dia mengatakan, jembatan ini merupakan salah satu akses andalan warga setempat untuk beraktivitas.

"Rame kalau yang kerja pagi pada lewat sini semua. Yang dagang juga lewat sini, anak-anak sekolah juga suka lewat sini," kata dia.

Melintasi jembatan memang harus hati-hati. Jika tidak, kaki bisa terjeblos ke dalam bambu yang rapuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com