JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah bangunan dua lantai berdiri di salah satu sisi Jalan Hadiah nomor 14-16, Jelambar, Jakarta Barat.
Di halaman depannya, terpasang spanduk besar bertuliskan identitas bangunan tersebut, Panti Werdha Wisma Mulia.
Sejak didirikan 58 tahun yang lalu, panti ini telah melayani banyak orang lanjut usia (lansia) melalui berbagai pelayanan sosial.
Setiap lansia yang tinggal di tempat ini difasilitasi sesuai dengan kebutuhan dasar mereka.
Baca juga: Bukan Panti Jompo, Ada Rusun Khusus Lansia di Cibubur
Setiap kamar di Panti Werdha Wisma Mulia dilengkapi dengan tempat tidur, lemari pakaian, dan kamar mandi. Tiang-tiang besi juga dipasang di sepanjang koridor untuk memudahkan para lansia yang membutuhkan penopang saat berjalan.
Selain terdiri atas kamar-kamar, bangunan panti juga dilengkapi dengan aula, ruang makan, dan taman kecil di depan koridor lantai satu. Taman tersebut menjadi salah satu tempat bagi para lansia untuk mengobrol dengan tamu-tamu yang datang berkunjung.
Agar tubuh dan pikiran para lansia terus dipacu untuk bergerak, pihak panti sesekali mengadakan kegiatan keterampilan. Pelatih dari luar secara khusus dipanggil untuk mengajarkan kegiatan-kegiatan tersebut kepada para lansia.
Baca juga: Kisah Soewarni 85 Tahun, Profesor Ahli Farmasi yang Pilih Hidup Mandiri di Rusun Lansia
"Ada pelatih yang mengajarkan merajut, menggambar, ada juga mewarnai. Sekadar untuk rekreasi aja, bisa untuk mengeluarkan ungkapan dari hatinya," ujar Ketua Yayasan Cholida Sjahrir.
Pelatihan keterampilan sekaligus dijadikan sarana bagi para lansia untuk meningkatkan motivasi diri. Beberapa dari mereka benar-benar menerapkan apa yang telah diajarkan setelah mengikuti pelatihan.
"Setelah diberikan kursus keterampilan, memang ada yang menyukai lalu jadi hobi dan menghasilkan uang," tambah Cholida.
Baca juga: Mengenal Oma A Lian, Lansia yang Masih Aktif dan Penuh Semangat
Lansia di Panti Werdha Wisma Mulia dibebaskan untuk melakukan kegiatan apa pun yang mereka inginkan. Termasuk berpergian ke luar dari panti.
"Yang masih memang bisa jalan sendiri itu enggak apa-apa, kita lepas tapi harus pamit. Karena mereka juga memang masih punya teman-teman di luar," ujar Cholida.
Ia menambahkan, kebebasan yang diberikan pada para lansia diberikan dengan harapan mereka akan memperoleh kenyamanan menjadi penghuni Panti Werdha Wisma Mulia.
"Kita enggak mengekang apa yang menjadi keinginan mereka. Biarkan mereka tumbuh seperti bagaimana mereka tinggal di rumah sendiri."
Ketika pertama kali mendaftar, lansia yang ingin bergabung di panti ini harus berusia di atas 60 tahun, memiliki KTP, sehat secara jasmani dan rohani, serta mandiri dalam mengurus diri. Pihak panti tidak menyediakan perawat medis khusus untuk mengurus lansia yang sakit.
Baca juga: 40.419 Lansia di Jakarta Dapat Bantuan Rp 600.000 Per Bulan
Akan tetapi, pengecualian diberikan kepada lansia yang telah menetap cukup lama di panti lalu seiring bertambahnya usia mengalami penyakit.
"Kami tidak menerima opa oma yang sudah geletak. Kalau sudah tinggal di sini 3-5 tahun terus sakit yang geletak, enggak apa-apa. Tapi pada saat datang harus sehat dan mandiri," tutur Cholida.
Selain itu, ia menambahkan, setiap lansia yang datang harus memiliki penanggung jawab.
Penanggung jawab ini yang nantinya akan menjadi orang pertama untuk dihubungi ketika ada peristiwa tertentu yang terjadi pada para lansia.
"Jadi oma dan opa masuk ke sini harus ada yang bertanggung jawab, keluarga, anak, teman, atau siapa pun. Untuk memudahkan menghubungi kalau ada apa-apa."