Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Mengantar Kepergian Pupung dan Dana ke Peristirahatan Terakhir...

Kompas.com - 30/08/2019, 17:41 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rombongan berbaju hitam datang mengelilingi jenazah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23)

Jalan mereka begitu pelan, sangat berhati hati sambil memikul peti jenazah ayah dan anak itu. Shalawat dari ustadz pun mengiringi langkahnya.

Mereka serempak berjalan menuju satu liang kubur yang telah disiapkan petugas Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019).

Satu persatu peti jenazah pun dijajarkan di samping liang yang telah dipenuhi tanah merah.

Ketika peti jenazah Pupung dibuka, isak tangis langsung terdengar dari arah kerumunan warga.

Setelah itu, peti jenazah Dana juga dibuka. Sontak suara isakan tangis semakin terasa terdengar.

Ibu kandung Dana yang bernama Heni pun tak kuasa menahan tangis. Bibirnya nampak bergetar menahan tangis sambil sesekali mengucapkan shalawat, namun tanpa suara.

Baca juga: Pupung dan Dana Dimakamkan Dalam Satu Liang Kubur di TPU Jeruk Purut

Jenazah Pupung pun diangkat dari peti dan dimasukan pertama kali ke liang kubur.

Setelah itu, barulah jenazah Dana yang menyusul sang ayah masuk ke dalam.

Posisi Pupung terlentang dalam liang, sedangkan Dana ditempatkan diatas kaki sang ayah. Mereka tertidur dengan tenang dalam posisi yang sejajar.

Papan pun telah diturunkan, sedikit demi sedikit tanah mulai dijatuhkan menimpa dua jenazah itu. Heni juga menumpahkan tanah dari telapak tangannya sedikit demi sedikit.

Detik detik pemakaman Edi Chandra Purnama alias Pupung dan Muhammad Adi Pradana di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019)KOMPAS.com/WALDA MARISON Detik detik pemakaman Edi Chandra Purnama alias Pupung dan Muhammad Adi Pradana di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019)

Sesekali Heni berhenti menumpahkan tanah, tangannya sibuk mengusapkan air mata di pipinya dengan tisu.

Tanah pun mulai penuh, papan nisan telah ditancap. Namun Shalawat tidak henti terdengar dari mulut ustadz dan para peziarah lainya.

Hingga pada saat keluarga menaburkan bunga di tempat peristirahatan Pupung dan Dana, isak tangis juga masih terdengar.

Baca juga: Sebelum Dibunuh Istri dan Anak Tirinya, Rumah Pupung dan Dana Sempat Terbakar

Kepergian Pupung dan Dana melukai banyak orang. Melukai hati mereka yang mencintai serta  menyayangi Pupun dan Dana.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com