Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aulia Kesuma Jalani 58 Adegan Rekontruksi, Mulai Perencanaan hingga Pembunuhan

Kompas.com - 05/09/2019, 20:21 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, total ada 58 adegan rekonstruksi pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Rekonstruksi digelar dengan menghadirkan tiga tersangka, yakni Aulia Kesuma (AK), S, dan A pada Kamis (5/9/2019). Sementara, penyidik menggunakan peran pengganti untuk tersangka KV.

Argo menyebut rekonstruksi digelar di lima lokasi yakni Apartemen Kalibata City, rumah Aulia dan Edi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, area warung makan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jalan Pengadegan Selatan, dan Hotel OYO di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Aulia Kesuma Jalani 26 Adegan Rekonstruksi di Apartemen Kalibata City

"Tadi (rekonstruksi) diawali di Kalibata (Apartemen Kalibata City), di sana ada 26 adegan. Artinya tadi adegan pertama dimulai dari keterangan tersangka 1 (Aulia), lalu dibenarkan oleh tersangka yang lain (S dan A)," kata Argo di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis.

"Setelah dari Kalibata ke Lebak Bulus, rencananya ada 29 adegan (di Lebak Bulus). Nanti tergantung daripada penyidik, adegannya bisa bertambah jumlahnya. Semuanya ada 58 adegan," lanjutnya.

Argo mengatakan, tersangka Aulia merencanakan pembunuhan di Apartemen Kalibata City tepatnya di hunian milik KV di lantai 20.

Di apartemen tersebut, kata Argo, Aulia membeli obat tidur jenis Vandres dan handuk kuning. Nantinya, obat tidur itu dicampur ke dalam jus dan minuman keras untuk diberikan kepada Edi dan Dana.

Sementara itu, handuk kuning digunakan untuk membekap Edi dan Dana. Adapun, obat nyamuk yang nantinya digunakan untuk membakar rumah dibeli di sebuah toko di Jalan Pengadegan Selatan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Diduga Terlibat Pembunuhan Ayah dan Anak, 3 ART Aulia Kesuma Ditangkap

"Ada beberapa adegan di apartemen dan juga dilakukan adegan persiapan-persiapannya, contoh membeli beberapa barang seperti obat nyamuk yang tujuannya untuk dibakar (di rumah Lebak Bulus)," ujar Argo.

Di Apartemen Kalibata City, Aulia sempat sempat menarik uang tunai senilai Rp 5 juta. Uang itu nantinya diberikan Aulia kepada kedua pembunuh bayaran, S dan A.

Sementara itu, adegan rekonstruksi di rumah di kawasan Lebak Bulus tertutup bagi awak media. Agenda rekonstruksi tersebut dimulai pukul 17.00 dan masih berlangsung hingga pukul 20.00.

Untuk rekonstruksi pembakaran mobil nantinya akan diagendakan untuk digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Baca juga: Aulia Kesuma Mengaku Lega Usai Habisi Nyawa Suami dan Anak Tirinya

Untuk diketahui, pembunuhan berencana itu berawal ketika Aulia merasa sakit hati kepada Edi. Aulia berharap, rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan dijual untuk melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.

Aulia pun memutuskan membunuh Edi dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.

Aulia dibantu KV, anak kandungnya, dan dua pembunuh bayaran berinisial S dan A untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.

KV hingga kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur karena terkena luka bakar saat berusaha membakar ayah tirinya yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.

Selain Aulia dan KV, polisi telah menangkap S dan A, pembunuh bayaran untuk membunuh Edi. 

Kedua pembunuh bayaran itu ditangkap di Lampung Timur, Lampung oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung. Keempat tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com