Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jembatan Penghubung Kampung Akuarium dan Luar Batang, Anak Sekolah Tak Perlu Lagi Naik Getek

Kompas.com - 08/09/2019, 19:38 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Akuarium, Penjaringan mendorong pembangunan jembatan yang diwacanakan Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Teddy Kusnendi (60) salah seorang tokoh masyarakat Kampung Akuarium menyebut jembatan itu akan mempermudah warga yang ingin menunaikan Shalat Jumat.

"Kita kan tiap Jumat harus ke masjid, di Kampung Akuarium itu kan enggak ada masjid adanya mushala kalau mau shalat ya ke Masjid Luar Batang," kata Teddy kepada wartawan Minggu (8/9/2019).

Selain itu Teddy mengungkapan dengan dibangunnya jembatan, anak-anak yang selama ini harus naik getek dengan tarif Rp 2.000 sekali melintas bisa menghemat uangnya. Selain itu ana-anak juga tidak perlu lagi membahayakan diri melewati tanggul yang tak ada pembatasnya itu.

Baca juga: Jembatan Akan Dibangun untuk Menghubungkan Kampung Akuarium dan Luar Batang

"Kalau pakai getek kan bayar itu, meskipun Rp 2.000 kalau anak enggak punya uang, nangis-nangis pingin sekolah karena uang Rp 2.000 jadinya tidak sekolah," ujarnya.

Kata dia, sejatinya dulu Kampung Akuarium memiliki jembatan penghubung menuju Kampung Luar Batang.

Namun setelah penggusuran yang terjadi pada tahun 2016 lalu, jembatan itu juga diputus. Akhirnya, warga menggunakan getek jika ingin mendatangi Kampung Luar Batang.

"Kalau muter juga jauh. Ada kurang lebih 3 km karena harus mutar lewat Jalan Pakin ke Gedong Panjang baru ke Luar Batang," ujar Teddy.

Saat proyek pembangunan tanggul, warga Kampung Akuarium memohon kepada kontraktor agar membangun jembatan.

Baca juga: Got Mampet Sebabkan Banjir di Kampung Luar Batang

Namun kontraktor itu tidak bisa mengabulkan permohonan mereka karena tidak ada dana yang bisa dialokasikan untuk pembangunan jembatan. Akhirnya sebagai solusi kontraktor itu membangun tanggul itu cukup rendah sehingga bisa dilalui warga.

"Kalau lewat tanggul itu kan juga tidak terlalu aman, bisa nyemplung karena memang tidak ada pagar pengaman samping kanan kirinya," ucap Teddy.

Sebelumnya diberitakan Pemkot Jakarta Utara berencana membangun jembatan yang menghubungkan Kampung Luar Batang dengan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan pembangunan jembatan ini agar warga tak perlu lagi susah-susah melintasi tanggul kali jika ingin menyeberang.

Selain itu, dengan dibangunnya jembatan bisa mendorong wisata religi yang ada di Kampung Luar Batang yang diklaim kerap didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com