Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangkok Cerita Bang Udin, Penjual Bubur Difabel yang juga Pemanah Berprestasi

Kompas.com - 11/09/2019, 05:25 WIB
Anastasia Aulia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah 25 tahun usaha Bubur Ayam Bang Udin memenuhi perut para pekerja kantoran setiap paginya di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.

Pemilik nama asli Kholidin (42) itu mulanya bekerja sebagai karyawan konveksi. Ia pun pernah bercita-cita memiliki usaha konveksi sendiri, namun ternyata impiannya itu buntu lantaran tidak memiliki cukup modal.

Pada tahun 1994, akhirnya ia pun mencari pekerjaan baru. Bang Udin diarahkan oleh abangnya untuk berjualan bubur.

"Dia (kakak saya) bilang mau enggak bantu jualan bubur? Saya bilang boleh. Saya bantu-bantu selama setahun, akhirnya sama bos dilatih mandiri," kata Bang Udin kepada Kompas.com di tempat jualannya di Wisma Geha, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: Kisah Relawan Penyapu Ranjau Paku, Terkumpul 3,5 Ton hingga Diancam Dibunuh

Pada tahun 2017, ia merasa dunianya jungkir balik. Tangan kanannya harus diamputasi setelah ia jatuh dari pohon kelapa setinggi 9 meter.

"Saya sempet berpikiran bisa enggak ya berjualan lagi, sama memanah kan ya yang utama kan tangan," kata Bang Udin.

Namun, Bang Udin terus berusaha bangkit, dibantu dengan keluarga dan dukungan dari teman-temannya akhirnya ia pun bisa beradaptasi dengan kondisinya saat ini.

Puluhan tahun berjualan bubur, kini ia sudah memiliki lima karyawan dan membuka sebuah cabang di depan Restoran Makan Padang Salero Jumbo. Ia juga sudah membeli mobil dan memiliki rumah sendiri di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.

Baca juga: Kisah Soewarni 85 Tahun, Profesor Ahli Farmasi yang Pilih Hidup Mandiri di Rusun Lansia

Namun menurut dia, tingkat penjualan usaha bubur miliknya itu agak menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, banyak pelanggannya yang telah pindah kantor.

"Tapi sekarang pada pindah, jadi ada pengaruh. Pendapatannya menurun," ungkap Bang Udin.

Setiap pukul 03.30, Bang Udin memulai aktivitasnya dengan memasak bubur dan membuat sate serta makanan pelengkap lainnya.

Ia berjualan Senin-Sabtu, mulai pukul 07.00 hingga 11.00. Namun, jangan kaget bila warungnya sudah tutup sebelum waktunya, karena pelanggannya pun cukup ramai.

Bang Udin juga menerima pesanan. Beberapa kali ia sering diminta untuk memenuhi pesanan di Balai Kota DKI Jakarta.

"Kalau di Balai Kota itu lumayan sering, pagi-pagi biasanya. Ada 50 porsi mereka pesan" kata Bang Udin.

Panahan

Bang Udin memang hobi berolahraga. Karate, silat, hingga futsal pernah ia geluti.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com