JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak pertautan antara cinta dan BJ Habibie yang begitu menyentuh, mulai dari cintanya pada teknologi hingga cintanya pada bangsa Indonesia.
Namun, siapa pun sulit memungkiri jika pertautan batinnya pada Hasri Ainun, istrinya, merupakan jenis cinta yang paling luhur.
Sayang, sentuh dan belai Ainun mesti usai pada 22 Mei 2010 ketika ajal menjemputnya.
"Ainun, saya sangat mencintaimu. Tapi Allah lebih mencintaimu, sehingga saya merelakan kamu pergi," ucap Habibie ketika mengantar kepergian Ainun ke muka Sang Khalik kala itu.
Baca juga: Mengenang Kisah Habibie, Donor Mata karena Ingin Teruskan Mimpi Ainun
Selama 48 tahun menikah, mereka tak terpisahkan. Istimewanya, kendati sosok Ainun tak lagi ada di samping Habibie, pertautan cinta keduanya tak ikut putus dipangkas maut.
Nyaris tiap pekan, Habibie menemui kekasihnya itu, meski Ainun telah terbaring di persada tanah air.
"Sering memang Bapak ke makam Ibu (Ainun), tiap hari Jumat. Tadinya 40 hari, 100 hari, eh ternyata terus-terusan," ujar Irwansyah, staf pengelola Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). Di perkuburan inilah, jasad Ainun tersimpan.
"Itu saking sayangnya sama istrinya. Akhirnya ya tiap Jumat Bapak (Habibie) datang," imbuh dia.
Baca juga: Kata Sains tentang Cinta Sejati seperti Habibie dan Ainun
Irwansyah sudah bekerja 15 tahun di TMP Kalibata. Dia menyaksikan sendiri isak dan derai tangis Habibie ketika harus merelakan Ainun kembali ke pelukan bumi.
Dan dia pula yang melihat dengan mata kepala sendiri bahwa derai tangis itu mungkin sirna, tetapi Habibie tetap setia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.