Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SD Korban Pemerkosaan di Bekasi Trauma, Hanya Berani ke Sekolah

Kompas.com - 16/09/2019, 20:05 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - F, siswi SD yang diduga jadi korban pemerkosaan oleh AR (61) kini masih dibayangi trauma.

Ia tak ingin ke mana-mana selain ke sekolah sejak pemerkosaan terakhir kali terjadi pada 10 Agustus 2019 lalu.

"Sekarang belum berani keluar, karena dia takut ketemu si aki-aki (pelaku) lagi," ujar Sukin (61), Ketua RT 009 RW 002 Bintara Jaya, Bekasi kepada Kompas.com di kediamannya, Senin (16/9/2019).

Sukin menyebut, korban dikenal aktif bermain bersama teman-teman sebayanya ketika sore hari.

 

Baca juga: Perkosa Siswi SD, Pria 61 Tahun Ditangkap

Nahas, saat bermain itulah, korban diincar oleh AR. Lapangan parkir di halaman kontrakan AR memang kerap dijadikan lokasi bermain anak-anak, termasuk korban.

Di sanalah korban kerap dihampiri AR hingga disebut dua kali diperkosa dalam 6 bulan terakhir.

"(Korban) masih (sekolah), tapi selama ada kasus ini si ibunya sempat lapor ke kepala sekolah, minta izin untuk terapi supaya dia enggak trauma," jelas Sukin.

F, ibunda korban membenarkan hal tersebut. Korban meminta agar kondisi psikisnya ditangani oleh psikiater.

"Di sekolah dia agak ngedrop ya, soalnya sambil diejekin sama teman-teman, karena masuk TV sama YouTube. Dia bilang tadi minta ke psikiater," jelas Fatmawati ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin sore.

"Waktu kejadian kan sudah ada selama dua minggu, pas kejadian itu langsung minta (ke psikiater) dia," imbuhnya.

Fatmawati menuturkan, putrinya itu emoh keluar rumah lantaran takut. Dia hanya bisa bermain di rumah bersama adiknya.

AR diamankan polisi karena digerebek warga, lantaran masih juga berkeliaran menghantui anak-anak saat bermain.

Keluarga korban sebelumnya telah melaporkan kasus ini pada Polres Metro Bekasi Kota pada 19 Agustus 2019.

Namun, menurut Sukin, AR tak kunjung ditindak hingga digrebek warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com