BEKASI, KOMPAS.com - F, siswi SD yang diduga jadi korban pemerkosaan oleh AR (61) kini masih dibayangi trauma.
Ia tak ingin ke mana-mana selain ke sekolah sejak pemerkosaan terakhir kali terjadi pada 10 Agustus 2019 lalu.
"Sekarang belum berani keluar, karena dia takut ketemu si aki-aki (pelaku) lagi," ujar Sukin (61), Ketua RT 009 RW 002 Bintara Jaya, Bekasi kepada Kompas.com di kediamannya, Senin (16/9/2019).
Sukin menyebut, korban dikenal aktif bermain bersama teman-teman sebayanya ketika sore hari.
Baca juga: Perkosa Siswi SD, Pria 61 Tahun Ditangkap
Nahas, saat bermain itulah, korban diincar oleh AR. Lapangan parkir di halaman kontrakan AR memang kerap dijadikan lokasi bermain anak-anak, termasuk korban.
Di sanalah korban kerap dihampiri AR hingga disebut dua kali diperkosa dalam 6 bulan terakhir.
"(Korban) masih (sekolah), tapi selama ada kasus ini si ibunya sempat lapor ke kepala sekolah, minta izin untuk terapi supaya dia enggak trauma," jelas Sukin.
F, ibunda korban membenarkan hal tersebut. Korban meminta agar kondisi psikisnya ditangani oleh psikiater.
"Di sekolah dia agak ngedrop ya, soalnya sambil diejekin sama teman-teman, karena masuk TV sama YouTube. Dia bilang tadi minta ke psikiater," jelas Fatmawati ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin sore.
"Waktu kejadian kan sudah ada selama dua minggu, pas kejadian itu langsung minta (ke psikiater) dia," imbuhnya.
Fatmawati menuturkan, putrinya itu emoh keluar rumah lantaran takut. Dia hanya bisa bermain di rumah bersama adiknya.
AR diamankan polisi karena digerebek warga, lantaran masih juga berkeliaran menghantui anak-anak saat bermain.
Keluarga korban sebelumnya telah melaporkan kasus ini pada Polres Metro Bekasi Kota pada 19 Agustus 2019.
Namun, menurut Sukin, AR tak kunjung ditindak hingga digrebek warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.