Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimisme Yusrianto, Tukang Galon yang Didukung Pelanggannya Jadi Calon Wali Kota Tangsel

Kompas.com - 18/09/2019, 08:46 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATANG, KOMPAS.com - Bursa pencalonan wali kota Tangerang Selatan semakin meriah. Sejumlah nama bakal calon sudah mulai mendaftarkan diri.

Bukan hanya nama-nama beken dengan segudang pengalaman, melainkan juga masyarakat dengan latar belakang sederhana yang memiliki ambisi menjadi orang nomor satu di Tangerang Selatan.

Contohnya Yusrianto, pria berusia 36 tahun ini hanya sorang tukang galon dan gas melon 3 kilogram di Cilalung, Jombang, Tangerang, Selatan.

Namun, di balik profesi sederhananya, Yusrianto punya mimpi berjuang dalam kontestasi politik di Tangerang Selatan.

"Saya mau kasih pesan profesi tukang galon itu mulia memberikan keberkahan kepada masyarakat. Dari kesederhanaan itu menjadi wakil masyarakat yang selama ini mengeluh tentang kekurangan dan kesulitan mereka, salah satunya ekonomi," kata Yustianto, Selasa (17/9/2019).

Membawa galon kosong

Yusrianto punya cara unik saat ia mengembalikan formulir pendaftaran calon wali kota Tangerang Selatan ke kantor PDI-P, Selasa (17/9/2019) sore.

Baca juga: Yusrianto Bawa Gerobak Motor Berisi Galon Saat Serahkan Formulir Calon Wali Kota Tangsel

Ia menjadi perhatian karena datang dengan mengendarai gerobak motor. Ternyata di dalam kendaraan yang digunakannya terdapat juga puluhan galon kosong.

"Kedatangan ke sini dengan membawa galon untuk mewakili profesi saya sebagai tukang isi air galon dan gas. Saat ini saya ingin mengembalikan formulir pendaftaran yang sudah saya isi," kata Yusrianto di kantor DPC PDI-P Jalan Raya Boulevard Ruko Venice Arcade Blok lD/09 Graha Raya Bintaro, Serpong Utara, Tangsel.

Tentu cara ini berbeda dari para bakal calon yang mendaftarkan diri sebelumnya yang didampingi para simpatisan.

Namun, Yusrianto sendiri mengaku tak minder meski berjuang dengan latar belakang yang sederhana.

"Saya tidak pernah minder. Saya percaya diri. Kita punya tujuan yang sama untuk membangun kota Tangerang Selatan dengan lebih baik," katanya.

Kenakan batik PDI-P yang dimiliki 15 tahun lalu

Yusrianto rupanya juga bukan warga yang awam politik. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai simpatisan hingga kader dari PDI-P.

Ini ditunjukan Yusrianto melalui penampilannya saat mengembalikan formulir pendaftaran ke PDI-P.

Ia datang menggunakan kemeja batik berlambang banteng.

"Ini batik sudah 15 tahun lalu. Saya punya semenjak menjadi simpatisan dan kader di Kabupaten Tangerang dulu," katanya.

Baca juga: Tukang Galon Ini Tak Gentar Bersaing dengan Putri Maruf Amin di Pilkada Tangsel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com