Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Kota Layak Anak

Kompas.com - 18/09/2019, 16:12 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta meraih penghargaan kota layak anak dari NGO (non-goverment organization) internasional Save The Children.

Pemprov DKI Jakarta dinilai telah menjadi mitra strategis dan taktis dalam kolaborasi untuk mewujudkan kota layak anak dan kota berketahanan.

Penghargaan ini diberikan dalam kegiatan pertemuan mitra Save The Children ke-10 tahun 2019 di Bella Terra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (18/9/2019).

Baca juga: Lika-liku Indonesia Menuju Negara Layak Anak

"Kami menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan untuk Pemprov DKI Jakarta. Insya Allah ini akan menambah motivasi kita di dalam bekerja untuk anak-anak kita di Jakarta," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pidatonya.

"Kami memang menginginkan agar Jakarta menjadi kota yang layak anak. Dalam pandangan kami, bila sebuah kota itu ramah pada anak, ramah pada lansia, ramah pada penyandang disabilitas, maka insya Allah kota itu akan ramah pada semuanya," lanjutnya.

Anies mengatakan, pemprov berusaha membangun ekosistem yang sehat untuk anak di Jakarta.

Baca juga: Pemerintah Percepat Kota Layak Anak di 128 Kabupaten/Kota

Ia pun berharap seluruh pihak bisa terlibat untuk membantu pemerintah dan orangtua saling berkolaborasi demi menjamin kehidupan anak-anak di Jakarta.

"Karena itu kami sering mengistilahkan kota kolaboratif. Kota kolaboratif artinya kami di Pemprov DKI Jakarta sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai co-creator. Artinya solusi atas hal-hal yang terkait dengan pembangunan kota layak anak itu bisa muncul dari semua pihak, tidak dimonopoli oleh pemerintah," kata dia.

Ia menambahkan, bahwa pemprov DKI Jakarta sedang terus berusaha berkembang sebagai kota layak anak yang memberikan ruang bagi generasi muda untuk tumbuh sesuai dengan potensi.

"Karena itu, saya berharap sekali bahwa program-program kota layak anak ini memperhatikan keragaman dengan menggunakan pendekatan-pendekatan terbaru. Dan kita berharap pada kita semua, tempatkan anak siapapun sebagai anak kita atau sebagai adik kita. Kita harus bangun kesadarannya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com