Jangan Hanya Bangun Jalur Sepeda, Pemprov DKI Diminta Memastikan Steril dari Kendaraan Bermotor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penambahan jalur sepeda di sejumlah lokasi di Jakarta disambut baik komunitas pecinta sepeda ontel.

Ong Cukim, pegiat komunitas ontel Batavia menyambut baik rencana Pemprov DKI memperbanyak jalur sepeda, namun dengan beberapa catatan.

"Memang sebelumnya zaman Gubernur Fauzi Bowo sudah dicanangkan akan dibuat jalur khusus pesepeda. Kalau sekarang Pak gubernur mau adain jalur sepeda baru di beberapa lokasi, saya sebagai penggiat sepeda fine-fine aja," ujar dia saat dihubungi, Kamis (19/9/2019).

Baca juga: Jalur Sepeda di Kawasan Blok M Jadi Lahan Parkir

Menurut dia, pemerintah seharusnya jangan hanya fokus kepada pembangunan fisik jalur sepeda.

Pemerintah juga harus memastikan jalur tersebut harus steril dari kendaraan bermotor.

Dengan demikian, Pemprov perlu mensosialisasikan fungsi jalur sepeda kepada masyarakat.

Faktanya, banyak pengendara bermotor yang tetap melaju di jalur sepeda. Bahkan menggunakan jalur sepeda untuk tempat parkir kendaraan.

"Karena harus diakui kurangnya sosialisasi kepada pengendara mobil dan motor. Kebetulan juga kesadaran angkutan umum juga kurang akan fungsi jalur sepeda tersebut," ucap dia.

Baca juga: Semangat Pemprov DKI Buat Jalur Sepeda Baru, tetapi yang Lama Terbengkalai...

Hal tersebut berkaca dari jalur sepeda yang sudah tersedia di kawasan Melawai, Jakarta Selatan.

Banyak kendaraan umum, mobil pribadi, hingga motor terparkir di sepanjang jalur sepeda. Hal itu bukti masyarakat belum paham fungsi dari jalur tersebut.

Dia berharap, warga bisa memahami fungsi dari jalur sepeda dan menghargai hak penggunan sepeda.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meluncurkan jalur-jalur sepeda di Jakarta dalam upaya memfasilitasi pesepeda di Jakarta.

Ada 17 ruas jalan di Jakarta yang disediakan dengan jalur sepeda.

Baca juga: Mulai 20 September, Ada Uji Coba Jalur Sepeda di 17 Jalur di Jakarta

Uji coba jalur sepeda ini akan dibagi dalam 3 fase dengan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda selama 2 bulan penuh.

Fase pertama, tujuh jalur akan diujicobakan pada 20 September-19 November 2019, yakni: