JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 12 orang sempat terjebak di dalam lift Gedung A, Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Jumat (20/9/2019).
Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Kantor Wali Kota Jakarta Timur Dedi Darmanto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Pengguna lift yang mayoritas ibu-ibu itu terjebak karena kelebihan kapasitas. Lift sedikit ambruk.
"Kejadiannya jam 10.30, itu overload liftnya yang masuk melebihi kapasitas banyak banget. Namanya ibu-ibu naik lift sambil ngobrol enggak tahunya overload," kata Dedi di lokasi, Jumat.
Baca juga: Sudah Uzur dan Rawan Anjlok, 4 Lift di Kantor Wali Kota Jakarta Timur Akan Diganti
Dedi menjelaskan, lift tersebut sebenarnya berkapasitas maksimal lima orang. Namun, seringkali orang di lingkungan Kantor Wali Kota menghiraukannya.
"Maksimal lima orang tapi diisi 12 orang, ya mati liftnya. Untungnya enggak lama cuma lima menit dan ambruknya enggak jauh. Jadi dievakuasinya gampang," ujar Dedi.
Baca juga: Sudah Dua Kali Lift di Kantor Wali Kota Jakarta Timur Anjlok
Saat lift mati, petugas langsung memanggil teknisi lift. Kemudian, lift langsung dibuka dengan kunci khusus dan penumpang dievakuasi satu per satu.
"Enggak ada yang kenapa-kenapa. Evakuasinya juga gampang, diangkat satu-satu saja bisa. Lift ini memang sudah tua juga sih," ujar Dedi.
Kini lift tersebut sementara tidak bisa dipakai dan ditandai sebuah tong sampah sebagai tanda tidak bisa digunakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.